Lonjakan Kasus DBD di Kabupaten Bungo, Dinkes Catat 153 Kasus pada 2024

WIB
IST

Sepanjang tahun 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo mencatat peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebanyak 153 kasus tercatat tersebar di berbagai kecamatan, melonjak dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatatkan 71 kasus. Kenaikan sebesar 82 kasus ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

“Jumlah kasus tahun ini meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu. Ada tambahan 82 kasus,” ujar Rahmad Fitri, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo.

Meski terjadi peningkatan, Rahmad memastikan semua pasien DBD telah ditangani sesuai standar medis. Ia juga mengungkapkan kabar baik bahwa tidak ada kasus kematian akibat DBD selama 2024 di Kabupaten Bungo. Namun, kenaikan kasus ini disebut tak terlepas dari dampak perubahan iklim, khususnya fenomena El Nino yang bertransisi ke La Nina.

“Kenaikan kasus DBD terjadi secara nasional. Perubahan iklim ini menyebabkan peningkatan curah hujan, yang akhirnya mempercepat perkembangan nyamuk Aedes Aegypti melalui genangan air di pekarangan,” tambahnya.

Tren kasus DBD mengalami lonjakan terutama pada akhir tahun, seiring intensitas hujan yang meningkat. Dari data yang dihimpun, sebelum memasuki musim hujan, kasus DBD hanya mencapai puluhan. Namun, sejak Oktober hingga Desember 2024, jumlahnya melonjak drastis hingga mencapai total 153 kasus.

“Musim hujan menjadi periode kritis bagi penyebaran DBD. Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak lebih cepat, terutama di area yang memiliki banyak genangan air,” jelas Rahmad.

Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, dan munculnya bintik merah di kulit. Masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika mendapati gejala tersebut.

Selain itu, upaya pencegahan di lingkungan rumah juga menjadi kunci utama. “Kami mengimbau masyarakat untuk membersihkan sarang nyamuk, seperti menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk,” tegasnya.

Dengan langkah preventif yang melibatkan peran aktif masyarakat, Dinas Kesehatan berharap kasus DBD dapat ditekan pada tahun-tahun mendatang. Kesadaran kolektif untuk hidup bersih dan sehat menjadi modal penting untuk memerangi penyakit ini. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network