KUALA TUNGKAL – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi, sejak Kamis (13/3/2025) sore hingga Jumat (14/3/2025) dini hari, menyebabkan banjir di ruas Jalan Lintas Timur Jambi-Riau. Banjir ini terjadi tepatnya di KM 158 RT 03 Dusun Betiuh, Desa Suban, Kecamatan Batang Asam.
Kondisi tersebut mengakibatkan jalan utama penghubung Jambi-Riau terendam air setinggi sekitar 50 cm dengan panjang genangan mencapai 300 meter. Tak hanya itu, pemukiman warga di sekitar lokasi juga terdampak, menyebabkan sekitar 100 kepala keluarga (KK) harus bertahan di rumah dengan kondisi terendam air.
Kapolsek Tungkal Ulu, AKP Windy Trias Kumoro, dalam keterangannya menyebut bahwa banjir ini terjadi akibat meluapnya Sungai Dedap yang mengalir ke Sungai Tantang. Debit air yang tinggi membuat aliran sungai tidak mampu menampung volume air, sehingga meluap dan menggenangi jalan serta pemukiman warga.
“Hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak pukul 16.00 WIB sore hingga dini hari. Sungai Dedap yang mengalir ke Sungai Tantang meluap dan airnya menggenangi permukiman warga serta jalan raya,” ujar AKP Windy.
Meski terjadi banjir, arus lalu lintas di lokasi kejadian masih terpantau lancar. Petugas dari Polsek Tungkal Ulu dan BKO Sat Lantas Polres Tanjab Barat terus melakukan pengaturan lalu lintas agar kendaraan tetap dapat melintas dengan aman.
“Kendaraan roda dua dan roda empat masih bisa melintas, meski pengemudi harus lebih berhati-hati mengingat genangan air cukup tinggi di beberapa titik,” tambahnya.
Sejumlah warga yang terdampak memilih untuk tetap bertahan di rumah mereka sembari menunggu air surut. Hingga Jumat pagi, sebagian wilayah yang sebelumnya tergenang mulai mengalami penurunan debit air, meski dampaknya masih dirasakan oleh masyarakat setempat.
Warga Dusun Betiuh, Ahmad (45), mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Ia dan keluarganya tetap bertahan di rumah, namun bersiaga jika air kembali naik.
"Kami sudah terbiasa dengan banjir di daerah ini, tapi kali ini cukup tinggi. Kami tetap bertahan, tetapi tetap waspada kalau-kalau air kembali naik," ujarnya.
Di sisi lain, beberapa warga yang rumahnya lebih rendah mulai mengungsi ke rumah kerabat atau tempat yang lebih tinggi. Mereka khawatir jika hujan kembali turun, air akan sulit surut dan memperparah kondisi.
Hingga berita ini diturunkan, hujan gerimis masih mengguyur kawasan tersebut. Mengingat kondisi geografis Kecamatan Batang Asam yang berupa dataran rendah, wilayah ini berpotensi mengalami banjir susulan jika curah hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Pihak kepolisian dan instansi terkait terus melakukan pemantauan serta bersiaga untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memantau perkembangan cuaca dan kondisi banjir. Jika diperlukan, bantuan akan segera disalurkan untuk masyarakat yang terdampak lebih parah," kata AKP Windy.
Warga diimbau untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan banjir susulan, terutama mereka yang tinggal di daerah rendah dan dekat dengan aliran sungai.(*)
Add new comment