SENGETI – Ratusan hektare sawah petani di Kabupaten Muaro Jambi terancam gagal panen setelah terendam banjir akibat luapan Sungai Batanghari dalam beberapa waktu terakhir. Tingginya debit air membuat lahan pertanian di beberapa kecamatan masih tergenang, mengancam tanaman padi yang baru ditanam maupun yang sudah berusia satu bulan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muaro Jambi, Paruhuman Lubis, menyebutkan bahwa kondisi ini bisa berdampak besar bagi petani, terutama jika banjir tak kunjung surut dalam waktu dekat.
"Ada yang baru tanam, ada yang sudah satu bulan tanam. Jika kondisi ini terus berlangsung, petani bisa mengalami kerugian besar," ujar Lubis, Selasa (18/3/2025).
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, sekitar 500 hektare sawah di beberapa kecamatan terdampak banjir, dengan wilayah terparah meliputi:
- Kumpeh
- Kumpeh Ulu
- Taman Rajo
- Jaluko
- Sekernan
Petani di daerah tersebut mulai khawatir karena semakin lama sawah terendam, semakin kecil peluang padi untuk bertahan hidup. Genangan air yang berkepanjangan bisa menyebabkan tanaman membusuk, sehingga potensi panen pun hilang.
Lubis berharap air Sungai Batanghari segera surut, sehingga masih ada kesempatan bagi petani untuk menyelamatkan sebagian hasil tanam mereka.
"Kalau air cepat surut, insyaallah masih bisa selamat. Tapi kalau lebih dari satu minggu ke depan tetap terendam, hampir pasti gagal panen," katanya.
Sebagai langkah mitigasi, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyiapkan bantuan benih dan subsidi pupuk bagi petani yang mengalami gagal panen. Selain itu, tim di lapangan terus memantau kondisi sawah terdampak guna mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi dampak ekonomi bagi para petani.(*)
Add new comment