Update Harga Sawit Jambi: Rp3.639/Kg Periode 29 Agustus–4 September

WIB
IST

JAMBI – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi kembali naik. Untuk periode 29 Agustus–4 September 2025, harga sawit di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS) dan petani plasma ditetapkan Rp3.639,42 per kilogram untuk usia tanaman 10–20 tahun.

Penetapan harga dilakukan setelah rapat rutin Dinas Perkebunan Provinsi Jambi bersama perwakilan pabrik kelapa sawit dan organisasi petani.

Meski kabar kenaikan harga ini menjadi angin segar, petani di lapangan tetap mengeluh karena masih menghadapi musim trek—yakni periode produksi menurun akibat faktor cuaca dan siklus tanaman.

Detail Harga TBS Sawit Jambi Periode 29 Agustus–4 September 2025

  • Usia 3 tahun: Rp2.827,28/kg
  • Usia 4 tahun: Rp3.022,85/kg
  • Usia 5 tahun: Rp3.171,30/kg
  • Usia 6 tahun: Rp3.302,96/kg
  • Usia 7 tahun: Rp3.386,13/kg
  • Usia 8 tahun: Rp3.459,40/kg
  • Usia 9 tahun: Rp3.526,71/kg
  • Usia 10–20 tahun: Rp3.639,42/kg
  • Usia 21–24 tahun: Rp3.532,70/kg
  • Usia 25 tahun: Rp3.375,72/kg

Sementara itu, harga turunan sawit di Jambi ikut menyesuaikan:

  • CPO (Crude Palm Oil): Rp14.324,23/kg
  • Kernel (minyak inti sawit): Rp13.453,33/kg
  • Indeks K: 94,67 persen

Dinas Perkebunan menegaskan harga yang ditetapkan berlaku khusus untuk petani plasma dan PKS. Sementara petani mandiri yang menjual hasil panen ke tengkulak atau pengepul tetap menerima harga lebih rendah.

“Petani plasma masih bisa menikmati harga sesuai penetapan. Tetapi untuk petani mandiri, harga biasanya dipotong biaya angkut, kualitas, hingga posisi tawar yang lebih lemah,” kata salah satu pejabat Disbun.

Beberapa petani sawit di Batanghari dan Muaro Jambi mengaku lega harga naik, namun hasil panen tetap tidak sebanding dengan pengeluaran.

“Sekarang harga bagus, tapi buah sawit lagi trek, tandan sedikit. Jadi meski harga naik, pendapatan tidak meningkat banyak,” ujar Rahman, petani sawit di Sungai Gelam.

Musim trek diperkirakan masih berlangsung hingga akhir tahun, seiring perubahan iklim yang juga berdampak pada produktivitas.

Kenaikan harga sawit di Jambi sejalan dengan tren harga minyak sawit mentah (CPO) global yang menguat di tengah meningkatnya permintaan ekspor. Namun, di dalam negeri pemerintah masih harus mengatur keseimbangan antara harga sawit dan kebutuhan minyak goreng rakyat.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network