Oleh: Yulfi Alfikri Noer S. IP., M. AP
Akademisi UIN STS Jambi
Olahraga modern bukan lagi semata ruang adu fisik dan prestasi individu, melainkan telah berkembang menjadi sebuah ekosistem strategis yang mempertemukan kepentingan negara, masyarakat, dan dunia usaha. Prestasi atlet tidak bisa lahir dari kerja keras personal semata, melainkan dari dukungan sistemik yang melibatkan pemerintah, lembaga olahraga, serta sektor swasta. Di titik inilah, perusahaan hadir sebagai “oksigen finansial” sekaligus motor inovasi melalui sponsorship, investasi, dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Keterlibatan korporasi bukan hanya soal mendanai event, melainkan juga membentuk kultur profesionalisme, memperluas akses pembinaan atlet, serta menjadikan olahraga sebagai medium pembangunan sosial dan ekonomi.
Kisah sukses PB Djarum dengan bulu tangkis dan Perhutani dengan klub voli di Jawa Barat menunjukkan bahwa kolaborasi dunia usaha dan lembaga pemerintah mampu melahirkan prestasi olahraga sekaligus memberikan manfaat sosial yang berkelanjutan. Keberhasilan itu tidak hanya ditopang oleh komitmen perusahaan, tetapi juga oleh regulasi yang memberi ruang bagi sektor swasta untuk berperan aktif dalam pembinaan olahraga. Dengan adanya payung hukum yang jelas, perusahaan tidak lagi memandang dukungan terhadap olahraga sebagai beban, melainkan investasi jangka panjang dalam membangun generasi unggul. Fenomena tersebut sejalan dengan gambaran ekosistem olahraga modern, di mana keberhasilan olahraga tidak lagi ditentukan oleh satu aktor saja, melainkan lahir dari kolaborasi multiaktor yang saling menopang.
Ekosistem Olahraga Modern: Kolaborasi Multiaktor
Ekosistem olahraga saat ini tidak hanya berdiri di atas kontribusi atlet, pelatih, atau pemerintah saja, melainkan juga ditopang oleh dukungan perusahaan-perusahaan besar melalui berbagai bentuk keterlibatan. Dukungan tersebut biasanya hadir dalam wujud sponsorship, investasi, CSR (Corporate Social Responsibility), hingga kolaborasi strategis.
Bagi perusahaan, olahraga tidak hanya dipandang sebagai ajang kompetisi, melainkan juga sarana membangun citra merek, memperluas pasar, dan memperkuat loyalitas konsumen. Dengan kata lain, olahraga menjadi medium strategis yang mempertemukan kepentingan bisnis, sosial, dan budaya.
Praktik Global: Perusahaan sebagai Pilar Olahraga
Di tingkat global, perusahaan-perusahaan besar telah terbukti menjadi motor penggerak olahraga:
- Nike dan Adidas tidak hanya menjadi penyedia perlengkapan, tetapi juga mendanai riset inovasi olahraga, mendukung akademi usia muda, serta menjadi sponsor utama event dunia seperti Piala Dunia dan Olimpiade.
- Red Bull, melangkah lebih jauh dengan membangun tim olahraga sendiri di Formula 1, klub sepak bola (RB Leipzig, Red Bull Salzburg), hingga olahraga ekstrem.
Praktik global ini menunjukkan bagaimana swasta mampu mengintegrasikan olahraga ke dalam strategi bisnis sekaligus mendukung pembinaan atlet jangka panjang.
Konteks Indonesia: Sinergi Swasta dan Olahraga
Di Indonesia, perusahaan besar juga memainkan peran penting:
*BRI dan Bank Mandiri, aktif mendukung cabang olahraga melalui sponsorship liga nasional.
*Pertamina, sponsor utama MotoGP Mandalika, mendukung basket dan renang.
*Telkomsel dan Indosat, berperan dalam pengembangan e-sports.
Selain sponsorship event, ada pula perusahaan yang terlibat dalam pembinaan atlet melalui klub dan akademi, misalnya: - PB Djarum (Bulutangkis), mencetak juara dunia seperti Liem Swie King, Kevin Sanjaya, dan Gregoria Mariska.
- Bank BNI (PB Jaya Raya), mendukung pembinaan bulutangkis, melahirkan Taufik Hidayat dan Greysia Polii.
- Bank bjb (bjb Tandamata), klub voli profesional di Proliga.
- Perhutani Jawa Barat, mengelola klub voli Perhutani.
- Pertamina (Pertamina Basketball Club), tim basket di IBL, juga dukung cabang lain.
- PT Freeport Indonesia (Papua Football Academy), akademi sepak bola usia dini di Papua.
- PT Pupuk Kaltim (Bontang FC), klub sepak bola profesional.
Model ini memperlihatkan bahwa pembinaan atlet oleh swasta bukan hanya mungkin, melainkan juga strategis untuk mencetak prestasi internasional.
Dukungan CSR dalam Olahraga di Jambi
Di Provinsi Jambi, keterlibatan perusahaan dalam ekosistem olahraga sudah mulai berjalan, meski dominan masih berupa sponsorship dan pembangunan sarana, belum menyentuh pembinaan jangka panjang yang strategis. Beberapa contoh konkret adalah:
- SKK Migas PetroChina sponsor Presisi Merdeka Run 2025, serta turnamen bulutangkis, taekwondo, mini soccer, dan lari (https://jambiekspres.disway.id).
- PTPN IV Regional 4 menyalurkan CSR Rp 261 juta pada 2024, termasuk pembangunan fasilitas olahraga dan alat latihan karate (https://www.jambione.com).
- PTPN VI memberikan tali asih bagi atlet SEA Games dan membangun sarana olahraga sekolah (https://www.jambione.com).
- Gubernur Jambi, Al Haris, mengajak perusahaan seperti Bank Jambi untuk bersinergi melalui Forum CSR (TJSLBU) dalam membangun Jambi, termasuk dalam mendukung kegiatan olahraga serta kesejahteraan masyarakat (https://www.infojambi.com).
- Pada 2022, Wali Kota Jambi menyampaikan bahwa dana CSR dari sekitar 50 pelaku usaha di Kota Jambi mencapai total Rp 15 miliar. Dana ini dikelola lewat Forum CSR Kota Jambi dan kemudian disalurkan ke masyarakat, termasuk sektor olahraga melalui berbagai program pembangunan masyarakat dan fasilitas publik (https://jambikota.go.id).
- Bank MNC Internasional Cabang Jambi menyelenggarakan turnamen biliar untuk menjaring bibit atlet potensial.
Wacana penggunaan dana CSR dalam pembinaan prestasi olahraga di Jambi mendapat dukungan dari Gubernur Jambi pada Oktober 2012. Pemerintah mendorong perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD untuk menyalurkan dana CSR dalam program peningkatan prestasi olahraga yang terencana dan terstruktur bersama KONI dan Dispora (https://jambi.antaranews.com).
Ekosistem Strategis: Program Bapak Angkat Olahraga
KONI Jambi saat ini sedang menyiapkan Program Bapak Angkat Olahraga sebuah inisiatif untuk mengajak investor, perusahaan swasta, serta BUMN/BUMD berkontribusi langsung dalam pembiayaan dan pembinaan atlet menjelang PON 2028. Program ini diharapkan menjadi pelengkap vital karena anggaran APBD saja dianggap belum mencukupi Pola Dukungan Perusahaan Dalam Olahraga di Jambi.
Jika ditarik benang merah, maka pola dukungan perusahaan di Jambi dapat dibagi menjadi dua kategori:
Sponsorship/Event Support, PetroChina, Bank MNC Internasional, dan Forum CSR Kota Jambi dominan mendukung event olahraga.
Pembinaan Atlet PTPN IV (alat latihan karate) dan PTPN VI (apresiasi atlet SEA Games) sudah mulai ke arah pembinaan, meskipun skalanya masih terbatas.
Namun, pembinaan jangka panjang seperti kontrak atlet, akademi olahraga, atau beasiswa rutin, belum terlihat signifikan. Mayoritas perusahaan masih fokus pada pendanaan event, penyediaan sarana, dan apresiasi. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan ekosistem olahraga yang berkelanjutan dengan pola dukungan swasta yang masih bersifat jangka pendek.
Ekosistem olahraga modern tidak akan berkembang tanpa dukungan perusahaan besar. Di Jambi, pola keterlibatan swasta masih dominan di sponsorship dan sarana, sementara pembinaan atlet berkelanjutan belum kuat. Jika perusahaan-perusahaan di Jambi diarahkan meniru model sukses seperti PB Djarum (bulutangkis), Perhutani (voli), Bank bjb (voli), Pertamina (basket), dan Freeport (Papua Football Academy), maka pembinaan atlet di Jambi akan lebih terstruktur.
Dukungan regulasi seperti UU No. 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, Perpres No. 86 Tahun 2021 tentang DBON, serta Permenpora tentang CSR olahraga dapat menjadi dasar hukum agar perusahaan di Jambi terlibat lebih aktif dalam pembinaan prestasi.
Dengan sinergi regulasi yang berpihak, program Bapak Angkat Olahraga yang konkret, serta komitmen dunia usaha yang konsisten, Jambi memiliki peluang besar untuk mencetak prestasi gemilang di panggung nasional bahkan internasional, terutama menuju PON 2028. Lebih dari sekadar raihan medali, ekosistem olahraga yang kokoh akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang, sebuah ruang tempat mimpi atlet dilahirkan, karakter bangsa ditempa, dan semangat juang masyarakat Jambi terus menyala, melampaui batas waktu dan medan pertandingan.
Add new comment