Diskusi Rabuan TAG, Perkuat Mutu Pendidikan dengan Sinergi SDA dan SDM

WIB
IST

Jambi – Diskusi Rabuan Series Tenaga Ahli Gubernur Jambi edisi Rabu (17/9/2025) mengangkat tema pendidikan. Hadir Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, Sekretaris Dinas, sejumlah Kabid, serta para kepala sekolah. Sebagai pembicara utama, Prof. Mukhtar Latief, anggota TAG Jambi, memaparkan arah kebijakan Pro Jambi Cerdas sebagai bagian dari program akselerasi pembangunan kualitas sumber daya manusia.

Prof. Mukhtar mengingatkan bahwa posisi Jambi masih tertinggal di tingkat Sumatera maupun nasional. Menurut data BPS 2024, rata-rata lama sekolah (RLS) Jambi baru 8,9 tahun, menempatkan Jambi di peringkat 8 dari 11 provinsi di Sumatera dan peringkat 18 secara nasional. “Posisi ini konsisten bertahan selama 15 tahun, artinya ada problem serius yang harus segera dijawab,” ujarnyaPRO JAMBI.

Ia menyebutkan beberapa faktor rendahnya mutu pendidikan, antara lain:

  • Keterbatasan anggaran per siswa: SD (Rp4–6 juta), SMP (Rp6–8 juta), SMA (Rp8–10 juta), SMK (Rp9–12 juta).
  • Pendidikan yang masih parsial dan belum menyeluruh.
  • Lemahnya pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP), di mana 95% sekolah belum memenuhi 8 standar utamaPRO JAMBI.

Menurut Prof. Mukhtar, pemerintah daerah tidak bisa hanya bergantung pada APBD. Ia menekankan perlunya kreativitas menggali sumber-sumber pendanaan baru. Dengan luas lahan 5 juta hektare, di mana lebih dari 60% sudah dikelola SDA, Jambi memiliki perputaran uang sekitar Rp300 triliun per tahun. “Kalau saja 2% CSR dikelola efektif, kita bisa dapat Rp6 triliun, jauh lebih besar dari APBD Jambi yang hanya Rp4,5 triliun,” jelasnyaPRO JAMBI.

Dalam paparannya, Prof. Mukhtar menyoroti pembiayaan pendidikan di Malaysia dan Singapura yang jauh lebih besar:

  • Malaysia mengalokasikan 15–20% biaya pendidikan dari total nasional, dengan anggaran per siswa SD Rp35 juta, SMP/SMA/SMK Rp46 juta.
  • Singapura bahkan mencapai 25–30%, dengan anggaran per siswa SD Rp167 juta, SMP/SMA/SMK Rp254 jutaPRO JAMBI.

“Angka ini menunjukkan investasi besar yang berbanding lurus dengan mutu pendidikan. 99% sekolah di Singapura memenuhi standar School Excellence Framework, sementara di Jambi, 95% sekolah kita belum memenuhi SNP,” katanya.

Prof. Mukhtar menawarkan beberapa strategi:

  1. Perluasan kapabilitas manusia (Capability Approach) – pendidikan harus inklusif, memberi akses kerja, menurunkan kemiskinan, dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
  2. Partisipasi swasta wajib diperkuat – perusahaan yang beroperasi di Jambi harus berkontribusi nyata minimal 1–5% untuk pendidikan.
  3. Efisiensi dan pemberdayaan – mengadopsi prinsip reinventing government ala Osborne & Gabler (1993): pemerintah berperan sebagai fasilitator, bukan semata penyedia.

“Mutu pendidikan tidak boleh hanya jadi beban APBD. Harus ada sinergi antara sumber daya manusia dan sumber daya alam. Pendidikan berkualitas adalah kunci daya saing Jambi di 2029,” pungkasnya.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network