Tebing Tinggi – Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi memberikan apresiasi tinggi terhadap PTPN IV PalmCo atas keselarasan visi dan langkah strategisnya dengan tiga pilar utama industri kelapa sawit berkelanjutan: hilirisasi produk, energi terbarukan, dan pemberdayaan petani sawit rakyat.
Apresiasi tersebut disampaikan Denis saat melakukan kunjungan kerja ke perkebunan sawit PalmCo di Kebun Rambutan, Tebing Tinggi, pada Selasa (7/10/2025).
“Saya sangat terkesan dengan komitmen PalmCo yang sudah selaras dengan prinsip keberlanjutan Uni Eropa. Hilirisasi, energi hijau, dan ketahanan petani menjadi tiga fondasi penting untuk masa depan industri sawit dunia,” ujar Denis.
Dalam kunjungannya, Dubes Denis menyoroti langkah PTPN IV PalmCo yang aktif memperkuat hilirisasi sawit dengan menggandeng perusahaan global seperti Unilever. Kolaborasi itu memungkinkan produk turunan sawit Indonesia seperti asam lemak dan bio-based materials memiliki nilai tambah yang tinggi serta daya saing di pasar internasional.
“Langkah hilirisasi PalmCo membuktikan bahwa industri sawit Indonesia tidak hanya mampu memproduksi, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi berkelanjutan di sepanjang rantai pasok global,” kata Denis.
Direktur Unilever Indonesia, Nurdiana Darus, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menegaskan kembali komitmen Unilever terhadap minyak sawit berkelanjutan sejak kerja sama dengan PTPN IV dimulai pada 2015 dan diperbarui di awal 2024.
“Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk membahas tantangan implementasi EUDR (European Union Deforestation Regulation) dan kesiapan petani sawit rakyat agar tetap kompetitif di pasar Eropa,” ujar Nurdiana.
Selain hilirisasi, Dubes Denis juga menilai serius peran PTPN IV PalmCo dalam mengembangkan energi terbarukan berbasis sawit, seperti Compressed Biogas (CBG) dan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Inovasi ini dinilai sejalan dengan kebijakan Uni Eropa untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dan rendah emisi karbon.
“Kami menyambut baik investasi PalmCo dalam energi hijau, termasuk eksplorasi hidrogen dan biogas. Ini membuktikan bahwa sawit Indonesia bisa menjadi bagian dari solusi global, bukan masalah lingkungan,” ungkap Denis.
Aspek ketiga yang diapresiasi Uni Eropa adalah komitmen PalmCo dalam memperkuat ketahanan dan kesejahteraan petani sawit rakyat.
PalmCo dinilai berhasil menjalankan model kemitraan produktif dan pendampingan teknis yang membantu petani memenuhi standar global, termasuk regulasi deforestasi Uni Eropa (EUDR).
“Apa yang dilakukan PalmCo sangat strategis. Dukungan terhadap petani kecil bukan hanya menjaga akses pasar ke Uni Eropa, tapi juga memperkuat ekosistem ekonomi pedesaan di Indonesia,” tegas Denis.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menegaskan bahwa perusahaan saat ini mengelola lebih dari 618.000 hektar lahan sawit, dengan peran strategis sebagai pelaksana Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang hilirisasi pangan, energi, dan peremajaan sawit rakyat.
PalmCo juga telah meraih sejumlah sertifikasi internasional serta peringkat Environmental, Social, and Governance (ESG) yang diakui global.
“Sawit adalah anugerah bagi Indonesia. Tugas kita menjaganya dengan ilmu, etika, dan kerja sama lintas negara,” ujar Jatmiko.
PalmCo aktif membangun narasi berbasis data untuk meluruskan stigma negatif tentang sawit, dengan menekankan fakta bahwa sawit memiliki efisiensi tertinggi dalam penyerapan karbon dibanding tanaman industri lainnya serta memberikan dampak sosial-ekonomi besar bagi 16 juta masyarakat yang terlibat di dalamnya.
Dubes Denis menutup kunjungan dengan optimisme terhadap masa depan sawit Indonesia. Ia menegaskan bahwa komunikasi konstruktif antara Uni Eropa dan pelaku industri seperti PTPN IV PalmCo menjadi kunci menjaga keberlanjutan rantai pasok global.
“Kerja sama dan komunikasi yang erat akan menjadi jembatan bagi sawit Indonesia agar tetap bersaing di pasar Eropa dengan standar keberlanjutan yang semakin ketat,” ujarnya menutup kunjungan.(*)
Add new comment