Jambi - Anggota Komisi VIII DPR RI, Drs. H. Hasan Basri Agus (HBA), kembali membuktikan komitmennya mengawal pendidikan Islam di Jambi. Kali ini, HBA turun langsung untuk berdialog dengan para pejuang data di garda terdepan, yakni para operator pesantren dan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT).
Dalam forum "Ngopi (Ngrol Pendidikan Islam)" yang digelar di Yello Hotel Jambi, Kompleks Transmart, Senin (20/10/2025), HBA 'diberondong' berbagai keluhan teknis namun krusial yang dihadapi para operator di lapangan.
Kegiatan yang diikuti sekitar 100 operator ini mengusung tema "Peningkatan Kompetensi Operator dalam Pengelolaan Sistem Informasi Pesantren." Forum ini merupakan inisiatif HBA, hasil kerja sama Komisi VIII DPR RI dan Kemenag RI, yang pelaksanaannya dipercayakan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
Suasana forum yang dipandu Tenaga Ahli Utama DPR RI, Ir. H. Syahrasaddin, M.Si, berlangsung cair dan partisipatif. Para operator pesantren dan MDT secara terbuka menyampaikan unek-unek mereka.
Isu yang paling keras disuarakan adalah soal ijazah MDT yang belum diakui setara dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Selain itu, keluhan juga datang soal sertifikasi guru MDT, minimnya insentif bagi tenaga pendidik, hingga persoalan teknis aplikasi seperti SIMBA (Sistem Informasi Manajemen Bantuan) dan pengelolaan website pesantren.
Tak hanya itu, para operator juga menyinggung soal batas jam mengajar dan kebutuhan mendesak akan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Menanggapi satu per satu aspirasi tersebut, HBA, Rektor UIN Prof. Dr. Kaspul Anwar, dan Dekan FTIK Dr. Hj. Fadlilah memberikan jawaban lugas, membuat dialog terasa hidup dan penuh solusi.
HBA mengaku bersyukur bisa berdialog langsung dengan mereka yang disebutnya sebagai 'ujung tombak' pendidikan Islam.
"Alhamdulillah, kegiatan Ngopi ini sangat penting. Banyak masukan berharga dari operator pesantren dan MDT," ujar HBA.
Mantan Gubernur Jambi ini menegaskan, semua aspirasi tersebut akan ditindaklanjuti.
"Kalau menyangkut ranah daerah, akan kami komunikasikan dengan gubernur, wali kota, atau bupati. Tapi bila terkait kebijakan pusat, akan kami bawa dalam rapat Komisi VIII DPR RI bersama kementerian terkait," tegasnya.
Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. Kaspul Anwar, yang hadir membuka acara, mengapresiasi langkah HBA.
"Hari ini kita ngobrol pendidikan Islam bersama Pak HBA. Banyak masukan muncul, dan semoga membawa manfaat bagi manajemen lembaga masing-masing," katanya.
HBA menambahkan, pendidikan Islam harus adaptif terhadap zaman tanpa kehilangan ruhnya.
"Kolaborasi antara DPR, Kemenag, dan perguruan tinggi seperti UIN STS Jambi menjadi kunci menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Forum ini, sekali lagi, membuktikan prinsip yang selalu dipegang HBA, Power is for service. Kekuasaan digunakan untuk melayani umat.(*)
Sumber : Jambi 28 TV
Add new comment