Jambi - Proses seleksi calon direksi Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi tengah menjadi sorotan publik. Tokoh masyarakat Jambi, Nasrul Yasir, mewanti-wanti Wali Kota Jambi agar proses ini berjalan transparan dan bersih dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Kritik ini mencuat di tengah isu miring yang menyebut seleksi direksi minim publikasi dan rawan 'permainan'. Nasrul menegaskan, PDAM adalah perusahaan yang mengurusi hajat hidup orang banyak, sehingga tidak boleh diperlakukan seolah milik segelintir kelompok.
"Semuanya boleh mencalonkan diri. Ini adalah perusahaan publik walaupun pemegang kuasa adalah Pemerintah Kota Jambi," kata Nasrul saat dikonfirmasi mengenai polemik seleksi tersebut.
Sorotan publik kian tajam seiring beredarnya rumor bahwa seleksi ini diduga dikondisikan untuk memenangkan figur tertentu. Kabar yang beredar menyebut nama calon mengerucut pada sosok berinisial 'K'. Hal ini memicu keraguan publik atas objektivitas panitia seleksi.
Menanggapi isu tersebut, Nasrul mengingatkan Wali Kota Jambi sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM) atau pemegang saham pengendali. Ia meminta Wali Kota tidak bertindak semena-mena dan tetap berpegang pada regulasi yang berlaku.
"Sebagai pemegang saham, Wali Kota tidak boleh sembarang memilih. Semuanya ada aturan. Ikut aturannya, baik itu aturan tertulis," tegasnya.
Nasrul menekankan agar proses ini tidak disusupi kepentingan politik sesaat. Ia memberikan peringatan keras bahwa layanan air bersih adalah kebutuhan krusial warga yang tidak boleh dikorbankan demi kepentingan pribadi.
"Tidak boleh ada KKN, ini keperluan masyarakat sehari-hari," ucap Nasrul dengan nada tinggi.
Desakan transparansi kini menguat. Publik menanti pembuktian Pemerintah Kota Jambi untuk menjalankan seleksi secara fair. Jika proses ini tetap tertutup dan beraroma kepentingan, integritas Pemkot Jambi dinilai menjadi taruhannya.(*)
Add new comment