Jambi – Setelah sorotan yang sempat mencuat terkait perjalanan sejumlah Kepala Sekolah di Kota Jambi ke luar negeri, aktivis yang pertama kali mengangkat isu ini, Robert Samosir, kini memberikan klarifikasi setelah mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dinas Pendidikan Kota Jambi.
Dalam pernyataannya kepada media, Rabu (16/10/2024), Robert mengungkapkan bahwa setelah mendengar penjelasan dari anggota dewan dan Kadis Pendidikan Kota Jambi dalam RDP, ia kini memahami bahwa lawatan tersebut sepenuhnya dilakukan secara mandiri oleh para kepala sekolah tanpa menggunakan anggaran negara.
"Saya akui, pada awalnya saya mengkritisi perjalanan tersebut karena mengira ada anggaran negara yang digunakan. Namun setelah mendengar langsung dalam RDP, ternyata lawatan itu dilakukan dengan biaya pribadi oleh para kepala sekolah," ujar Robert.
Robert menjelaskan bahwa berdasarkan penjelasan di RDP, tujuan perjalanan tersebut sudah dirancang sejak lama. Para kepala sekolah bertujuan mempelajari sistem pendidikan di sekolah-sekolah maju di luar negeri, agar nantinya bisa diterapkan di Kota Jambi.
“Setelah mendengar secara komprehensif, saya memahami bahwa ini adalah bagian dari upaya para kepala sekolah untuk meniru keberhasilan sekolah luar negeri,” lanjut Robert.
Robert menekankan bahwa lawatan ini bukanlah sebuah rekreasi, melainkan murni bagian dari ikhtiar para kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Jambi.
“Mereka melihat secara langsung bagaimana sekolah-sekolah di luar negeri menerapkan standar pendidikan yang lebih maju dan berupaya untuk mengimplementasikan hal-hal baik yang bisa disesuaikan dengan kondisi kita di Jambi,” jelasnya.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi, melalui anggotanya Roro Nully Kurniasih, juga mengkonfirmasi bahwa perjalanan kepala sekolah ini telah melalui prosedur yang tepat. Mulai dari izin Dinas Pendidikan, hingga persetujuan dari Sekda dan Penjabat Walikota.
“Tidak ada penggunaan APBD, dan seluruh perjalanan dibiayai secara mandiri oleh para kepala sekolah. Jadi, tidak ada pelanggaran prosedural dalam hal ini,” tegas Roro.
Robert pun menyatakan bahwa setelah mendapatkan penjelasan tersebut, ia kini mendukung langkah para kepala sekolah ini.
“Jika memang mereka menggunakan dana pribadi dan benar-benar bertujuan untuk belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan, saya rasa kita harus mengapresiasi langkah tersebut. Ini adalah bagian dari usaha mereka untuk memajukan pendidikan kita,” tutup Robert.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan polemik mengenai perjalanan ke luar negeri oleh para kepala sekolah di Kota Jambi bisa mereda. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi kemajuan pendidikan di daerah, sehingga nantinya para siswa di Kota Jambi bisa merasakan langsung hasil dari pengembangan dan penerapan sistem pendidikan yang lebih baik. (*)
Add new comment