Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui subholding-nya, PTPN IV PalmCo, kembali mencatat pencapaian penting di tingkat nasional. Perusahaan meraih dua penghargaan bergengsi pada ajang ESG Initiative Awards 2025 yang digelar di Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Dua penghargaan tersebut yaitu:
• Best Waste and Resource Management Initiative
• Best CEO for ESG Initiatives yang diberikan kepada Direktur Utama PalmCo, Jatmiko K. Santosa
Penghargaan ini menjadi penanda bahwa upaya perusahaan dalam membangun operasional berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dinilai kuat dan berdampak nyata—mulai dari pengelolaan limbah sawit hingga perbaikan tata kelola internal.
Dalam sambutannya, Dirut PalmCo Jatmiko K. Santosa menegaskan bahwa apresiasi tersebut bukan sekadar simbol, melainkan pengingat bahwa perusahaan harus terus memperbaiki diri.
“Bagi kami, penghargaan ini bukan soal pencapaian, tapi soal konsistensi memperbaiki cara kami bekerja dan mengambil keputusan sehari-hari,” tegas Jatmiko.
Ia menambahkan, transformasi ESG tidak bisa dilakukan secara instan dan membutuhkan perubahan menyeluruh, dari kebun sampai pabrik.
“Kami berusaha memastikan setiap kebijakan operasional punya dampak lingkungan dan sosial yang bisa kami pertanggungjawabkan.”
PalmCo meraih penghargaan Best Waste and Resource Management Initiative berkat inovasi pengolahan limbah sawit menjadi sumber energi terbarukan. Teknologi yang dikembangkan meliputi:
• Compressed Bio-Methane Gas (CBG)
• Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg)
• Co-firing biomassa untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
“Inovasi ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sekaligus menekan emisi. Kalau limbah bisa menjadi energi, maka itu jauh lebih bermanfaat bagi perusahaan dan lingkungan,” ujar Jatmiko.
Hasilnya, penggunaan energi terbarukan PalmCo kini mencapai lebih dari 80 persen, sementara penurunan emisi karbon mencapai 169 ribu ton CO₂ per tahun.
Perusahaan juga telah menerapkan zero disposal limbah non-B3 dan mempertahankan komitmen zero deforestation.
Dalam kategori Best CEO for ESG Initiatives, dewan juri menyoroti langkah PalmCo memperkuat tata kelola internal. Beberapa perubahan strategis:
• Memasukkan indikator ESG dalam penilaian kinerja manajemen
• Memperketat pengawasan dengan sistem anti-fraud
• Penerapan whistleblowing system
• Memperluas prinsip NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation)
“Tata kelola tidak boleh berhenti pada aturan. Harus ada budaya yang membuat orang memilih bekerja dengan benar meskipun tidak diawasi,” kata Jatmiko.
Di sisi sosial, PalmCo mengembangkan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) seluas 60 ribu hektare—melibatkan lebih dari 120 ribu petani. Program ini memberikan pendampingan, akses bibit unggul, hingga peningkatan produktivitas.
“Kalau petani tumbuh, industri tumbuh. Kalau PSR berhasil, maka investasi jangka panjang industri sawit Indonesia akan selalu berkelanjutan.”
PalmCo sendiri mengelola lebih dari 600 ribu hektare areal tanaman sawit, teh, dan kopi. Dengan skala sebesar itu, Jatmiko menegaskan bahwa keberlanjutan bukan pilihan—melainkan keharusan.
Jatmiko menyatakan bahwa penghargaan ESG 2025 ini tidak membuat perusahaan berpuas diri.
“Penghargaan ini kami terima sebagai pengingat bahwa perjalanan kami masih panjang. Keberlanjutan menjadi komitmen jangka panjang,” tutupnya.
Dengan dua penghargaan tersebut, PalmCo menegaskan posisinya sebagai salah satu perusahaan perkebunan BUMN yang paling progresif dalam menjalankan mandat keberlanjutan dan inovasi hijau. (*)
Add new comment