Jambi - Isu liar mengenai dugaan jual beli jabatan Kepala Sekolah (Kepsek) di Kota Jambi memantik reaksi keras dari parlemen. Anggota Komisi IV DPRD Kota Jambi, Fahrul Ilmi S.Pd, M.Pd, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) melakukan "bersih-bersih" internal jika terbukti ada oknum yang bermain mata.
Fahrul menyoroti dugaan adanya pihak yang melakukan "cawe-cawe" atau tawar-menawar posisi dengan para calon Kepsek. Menurutnya, praktik ini sangat berbahaya karena merusak sistem meritokrasi.
Ia mendesak Kepala Dinas Pendidikan untuk tidak ragu mengambil tindakan ekstrem terhadap bawahannya yang terbukti terlibat dalam sindikat 'makelar' jabatan tersebut.
"Terkait diduga 'oknum' yang cawe-cawe memberikan tawar menawar posisi Kepsek, kita minta Kadis Pendidikan untuk menindak tegas," ujar Fahrul, Minggu (7/12/2025).
"Bila perlu dipindahkan dari Dinas Pendidikan, karena merusak sistem kerja berbasis prestasi di dinas pendididikan," sambungnya dengan nada tinggi.
Politisi yang membidangi sektor pendidikan ini juga menanggapi sikap Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdik Kota Jambi, Jaelani, yang sebelumnya melimpahkan urusan teknis seleksi kepada Kepala Bidang GTK.
Fahrul menilai, meski secara teknis pendelegasian itu wajar, namun pimpinan tidak boleh serta-merta lepas tangan. Tanggung jawab akhir tetap berada di pundak Kepala Dinas untuk menjamin seleksi berjalan bersih.
"Secara teknis barangkali bidang GTK, tapi secara tanggung jawab tentunya Kadis tetap harus memastikan harus sesuai dengan regulasi," tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa tujuan akhir seleksi ini adalah mencari pemimpin sekolah yang kompeten, bukan yang paling kuat modalnya.
"Secara prinsip kita berharap seleksi Kepsek harus mencari yang terbaik, karena Kepsek merupakan ujung tombak kemajuan pendidikan. Orientasinya harus pada output, bahwa Kepsek yang terbaik berbasis prestasi," pungkas Fahrul.(*)
Add new comment