Ekowisata Rivers Tubing and Camp di Kerinci menawarkan pengalaman unik menyusuri sungai dan berkemah di tengah hutan adat yang asri. Sebagai destinasi wisata berbasis konservasi, tempat ini tidak hanya memikat wisatawan dengan keindahan alamnya, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kabupaten Kerinci, yang kerap disebut sebagai "sekepal tanah surga" di Provinsi Jambi, terus memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Tidak hanya menawarkan keindahan alam yang luar biasa seperti puncak gunung api tertinggi di Asia Tenggara dan pesona Danau Kerinci, kini Kerinci juga memperkenalkan wisata baru yang memikat, yaitu Ekowisata Rivers Tubing and Camp yang berlokasi di Muara Air Dua, Kecamatan Sitinjau Laut.
Pada Minggu (1/9/2024), Ekowisata Rivers Tubing and Camp Kups Arrahman Hutan Adat Nenek Limo Hiang Empat Betung Kuning Muara Air Dua resmi dibuka untuk umum. Wisata ini menghadirkan sensasi baru bagi pengunjung dengan menyusuri aliran Sungai Batang Sanggir menggunakan ban karet (tubing) sambil menikmati keindahan alam yang asri dan sejuk. Selain itu, area camping ground yang berada di pinggir sungai memberikan pengalaman unik, di mana sebagian tenda bahkan berdiri di atas permukaan air yang jernih.
Chua Josse, pendamping hutan Adat Hiang, menjelaskan bahwa wisata ini bukan hanya sekadar tempat rekreasi, tetapi juga merupakan upaya konservasi yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan tiket masuk yang terjangkau, yaitu sekitar Rp 10.000, pengunjung sudah dapat menikmati permainan tubing serta pengalaman berkemah di tengah alam yang menakjubkan. "Pemandu kita sudah terlatih, dan kita akan usulkan agar mereka dapat sertifikasi untuk memastikan keselamatan pengunjung," ujar Chua.
Direktur Eksekutif Wahana Mitra Mandiri, Ir Yoppy Setyantoro, SP. M.Si, menambahkan bahwa kehadiran Ekowisata Rivers Tubing and Camp ini merupakan bagian dari upaya mendampingi dan mengembangkan sembilan hutan adat di Provinsi Jambi, termasuk Hutan Adat Nenek Limo Hiang Empat Betung Kuning. "Tantangan ke depan adalah bagaimana Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dan KPHA bisa mempertahankan dan mengembangkan Ekowisata ini, sehingga bisa memberikan kontribusi signifikan untuk desa dan perekonomian masyarakat sekitar," jelas Yoppy.
Keindahan alam dan kesejukan udara Kerinci kini semakin lengkap dengan kehadiran Ekowisata Rivers Tubing and Camp. Lokasinya yang mudah dijangkau dari Desa Hiang, hanya berjarak 5 KM dengan waktu tempuh sekitar 25 menit, menjadikannya destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Kerinci, Neneng Susanti, menyebutkan bahwa program ini merupakan yang pertama berbasis alam di Kabupaten Kerinci dan diharapkan bisa menjadi model bagi pengembangan ekowisata lainnya di wilayah tersebut.
"Dengan program ini, kita berharap hutan adat bisa terus lestari dan memberikan nilai tambah ekonomi serta kesejahteraan bagi masyarakat sekitar," tutup Neneng. Ekowisata ini tidak hanya menawarkan keindahan dan petualangan, tetapi juga menjadi bukti nyata bagaimana konservasi dan pariwisata bisa berjalan beriringan, memberikan manfaat bagi alam dan manusia.(*)
Add new comment