Ancaman Kekeringan di Jambi, Pompa Air Perumda Tirta Mayang Mulai Tidak Berfungsi

WIB
IST

Kekeringan berkepanjangan di Jambi mengancam fungsi pompa air Perumda Tirta Mayang. Dengan tiga pompa tidak berfungsi optimal, warga dihadapkan pada potensi krisis air.

***

Kekeringan yang melanda Kota Jambi telah mulai menunjukkan dampaknya yang mengkhawatirkan. Tiga dari lima pompa air Perumda Tirta Mayang yang menjadi tulang punggung suplai air bersih kini terpaksa berhenti beroperasi. Ketiga pompa itu berada di Sijinjang, Pulau Pandan, dan Pasir Panjang, wilayah yang sebelumnya tak pernah terbayangkan akan mengalami krisis air.

Dwike Riantara, Direktur Utama Perumda Tirta Mayang Jambi, menyampaikan bahwa debit Sungai Batanghari yang terus menurun menjadi penyebab utama terganggunya operasi pompa tersebut. Namun, gangguan ini tidak terjadi sepanjang waktu. “Jadi tidak sepanjang hari ya, paling cuma 4 jam sehari,” ujar Dwike pada Minggu (4/8/2024).

Keadaan ini sedikit melegakan bagi masyarakat. Meskipun ketiga pompa tidak berfungsi optimal, suplai air ke pusat pengolahan air PDAM masih terjaga. “Sehingga suplai air ke masyarakat juga tidak terganggu dan tidak ada pemadaman bergilir,” tambahnya, mencoba menenangkan keresahan warga.

Kendati demikian, kekhawatiran terus mengemuka. Dwike memperingatkan bahwa jika debit air Sungai Batanghari terus menurun dan pompa air tidak berfungsi lebih dari lima jam sehari, potensi penurunan suplai air akan menjadi ancaman nyata. “Kondisi ini tentu akan berpengaruh terhadap aliran air ke masyarakat, minimal waktu alirnya berkurang,” jelasnya dengan nada serius.

Sebagai langkah antisipatif, PDAM sudah bersiap menurunkan mobil suplai air jika kondisi semakin memburuk. “Kita sudah siapkan armada untuk memastikan kebutuhan air masyarakat tetap terpenuhi,” kata Dwike.

Keadaan ini menggugah kesadaran semua pihak tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air secara bijak dan berkelanjutan. Masyarakat diimbau untuk lebih hemat dalam penggunaan air dan selalu waspada terhadap kemungkinan terburuk. Sebab, krisis air tidak hanya mengancam kenyamanan sehari-hari, tetapi juga berdampak besar pada kesehatan dan sanitasi.

Krisis ini menjadi pengingat bahwa di tengah perubahan iklim yang tidak menentu, menjaga kelestarian sumber air harus menjadi prioritas utama. Masyarakat Jambi kini dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi dan mencari solusi jangka panjang agar tidak terus terperangkap dalam ancaman kekeringan yang berkepanjangan.(*)

Comments

Permalink

Bohong yg katanya mati empat jam perhari,kenyataannya dari hari sabtu tempat kami di Lingkar selatan perum vidya indah2 sudah dari hari sabtu tidak hidup sama sekali,kelihatan benar PDAM membohongi publik yg katanya cuma empat jam matinya/hari
Yg pasti pelayanan PDAM yg palu g jelek

Kau baco dg benar beritanya mang. Jgn asal komen bae.
Asak nak bebunyi bae.kau tengok itu yg mati tu pompa hisap aek dr sungai batanghari nyo yg mati akibat debit nyo susut. Bukan nak ngato aliran ke rumah kau yg mati selamo 4 jam.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network