Mafia BBM di Jambi Akali Penyaluran BBM Bersubsidi, Modus Berbentuk Gudang Ilegal Terbongkar

WIB
Ilustrasi Jambi Satu

Muaro Jambi - Di balik operasi yang tampak biasa, sebuah sindikat penyalahgunaan BBM bersubsidi di Jambi akhirnya terbongkar. Gudang BBM ilegal, yang terletak di Muaro Jambi, dikendalikan oleh pria berinisial JAN. Gudang ini berfungsi sebagai pusat distribusi dan penimbunan BBM yang dialihkan secara ilegal dari jalur resmi.

Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, membeberkan detail operasi sindikat ini yang beroperasi rapi. JAN mengontrol tujuh truk tangki berwarna merah putih, setiap hari, dalam tujuh kali perjalanan. Modusnya: mengurangi volume penyaluran BBM subsidi di setiap trip.

“Setiap perjalanan mengangkut BBM sebanyak 400 liter yang sudah dipangkas. Tujuh kali trip berarti ada 2.800 liter BBM subsidi yang tak tersalurkan setiap hari,” ungkap Bambang. Dengan kalkulasi sederhana, sindikat ini meraup hingga 84.000 liter BBM subsidi per bulan, hanya dari manipulasi di lapangan.

Operasi Gudang dan Pola Distribusi BBM

Gudang milik JAN ini bukan sekadar tempat penimbunan. Polisi menemukan bahwa BBM subsidi dalam jumlah besar rutin disalurkan ke gudang di Muaro Jambi setelah melalui penyelundupan dari berbagai wilayah, termasuk Batanghari. Polisi berhasil membongkar salah satu jaringan distribusi JAN di Batanghari, yang kemudian menyalurkan BBM subsidi ke gudang induk di Muaro Jambi.

Di dalam gudang ini, operasi berjalan seperti penyimpanan yang sah, berkat alibi agen LPG yang menutupi aktivitasnya. Namun, saat polisi melakukan penggeledahan mendalam, fakta lain terungkap. "Di dalamnya, ada sekitar 8.000 liter bio solar dan 8.000 liter pertalite, tersimpan rapi,” ujar Bambang.

Pengumpulan BBM dengan Alibi Distribusi Resmi

JAN mengelabui aparat dan masyarakat sekitar dengan berkedok sebagai agen LPG. Modus ini menyamarkan aktivitas sesungguhnya di balik dinding gudang. Saat aparat masuk dan menelusuri setiap sudutnya, terkuak bahwa BBM subsidi ini bukan ditujukan untuk konsumen LPG, melainkan untuk dipasarkan secara ilegal.

“Di gudang, kami menemukan dua jenis BBM dalam jumlah besar, diselundupkan melalui truk-truk tangki berlabel resmi,” lanjut Bambang.

Meski berhasil menangkap sejumlah kaki tangan JAN, yakni enam orang yang terlibat langsung dalam pemindahan BBM ke dalam jeriken-jeriken di kawasan Batanghari, sang pemilik utama, JAN, kini masih buron. Polisi telah memasukkan JAN dalam daftar pencarian orang (DPO) dan mengintensifkan pencarian untuk menangkap dalang di balik jaringan mafia BBM ini.

Pengendalian Ketat dengan Sistem Jaringan

Sindikat ini beroperasi dengan sistem terstruktur. AR, YA, NF, DS, RD, dan JA, enam tersangka yang kini diamankan, memiliki peran spesifik, dari sopir hingga pengawas. Salah satu tersangka berperan sebagai koordinator lapangan, menghubungkan pengemudi dengan pembeli di sejumlah titik strategis untuk transaksi langsung.

"Pengawas ini mengatur semuanya, dari jadwal hingga lokasi pengiriman. Modus operandi mereka berjalan terkoordinasi dengan pembeli melalui transaksi tunai," ungkap Bambang. Tak hanya sekali, polisi mengungkap bahwa sindikat ini beroperasi dalam pola pengulangan yang cermat dan terjadwal.

Dampak Kerugian Negara dan Proses Hukum

Polisi menyatakan, akibat praktik ini, negara mengalami kerugian lebih dari Rp 6,2 miliar per tahun. Polisi menjerat para pelaku dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Ancaman hukumannya tidak ringan: pidana penjara maksimal enam tahun dan denda hingga Rp 60 miliar.

Kasus ini terus berkembang. Polisi kini fokus mempersempit ruang gerak JAN dan mengidentifikasi kemungkinan jalur distribusi lain yang mungkin tersebar di berbagai kabupaten di Jambi.

“Jaringan ini bukan sekadar pengalihan volume BBM, tetapi sistem yang terorganisir. Upaya kita sekarang adalah memastikan setiap tersangka mendapat hukuman setimpal,” tegas Bambang.

Polda Jambi berjanji untuk mengusut tuntas sindikat ini hingga ke akar-akarnya, sembari memperketat pengawasan penyaluran BBM bersubsidi. Rakyat Jambi berharap, dengan diungkapnya kasus ini, penyelewengan BBM bersubsidi yang menjadi hak masyarakat benar-benar dapat dihentikan.(*)

Comments

Permalink

Karena peruntukan solar subsidi sudah banyak menyimpang akibat ulah oknum pelansir yg menjual terutama kepada tambang emas ilegal dan angkutan batu bara yg seharusnya memakai solar industri.karena banyak yg menjual solar eceran di pinggir jalan maka sopir batu bara memilih membeli di pelansir atau pengepul karena selisih jauh dg solar nonsubsidi atau pertadex.terima kasih.

Permalink

Tai . Apa crita mobil tangky Elnusa yg kencing d jalan lgsg k gudang yg d lindungi polisi ? Bahkan ada jga oknum polisi yg punya. 😅

Permalink

Bersihkan kota jambi dari pada pelangsir . Penjual eceran BBM solar subsidi tolong jg ditindak karena mereka mengoplos minyak dengan campuran solar dan minyak bayat bersihkan. Dikawasan Mendalo sepesial dekat tvri merugikan masyarakat

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.