Gubernur Jambi, Al Haris, geram terhadap pengusaha batubara yang terus melanggar aturan pemerintah. Ia mendesak Kementerian ESDM untuk mencabut izin tambang perusahaan yang bandel. Langkah tegas ini akan dibahas dalam rapat bersama Menteri ESDM dan Forkopimda.
***
Gubernur Jambi, Al Haris, tidak dapat menyembunyikan kekesalannya terhadap para pengusaha batubara yang terus membandel. Meski sudah ada instruksi tegas dari pemerintah, mereka tetap melakukan mobilisasi angkutan batubara melalui jalur darat yang dilarang.
Al Haris menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. Ia berencana meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mencabut izin tambang perusahaan-perusahaan yang tidak patuh terhadap aturan pemerintah. “Kami akan meminta penegasan dari Kementerian ESDM terkait perusahaan tambang batu bara yang nekat melanggar ketentuan di Provinsi Jambi. Kami mohon Kementerian ESDM untuk mencabut izin perusahaannya,” kata Al Haris pada Selasa (10/9/2024).
Gubernur Jambi juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan rapat bersama Menteri ESDM, Bahil Lahadalia, dan jajaran Forkopimda. Pertemuan ini bertujuan untuk menentukan langkah-langkah strategis guna mengatasi persoalan yang semakin meresahkan tersebut. “Kita akan rapat dengan Menteri ESDM dan Forkopimda untuk menentukan langkah seperti apa untuk mengatasi soal ini,” ujarnya.
Masalah mobilisasi angkutan batubara di Jambi sudah lama menjadi duri dalam daging bagi pemerintah daerah. Meski sudah ada aturan yang jelas, beberapa perusahaan tambang masih nekat melanggar. Diduga, angkutan batubara dari Kabupaten Tebo yang menuju dermaga bongkar di Tungkal Ulu, Tanjabbar, sering kali tidak mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pengusaha-pengusaha ini diduga menggunakan truk dengan kapasitas hingga 30 ton, jauh melebihi batas yang diperbolehkan, yakni truk 2AS atau truk PS dengan muatan maksimal 8 ton. Ironisnya, mobil-mobil ini masih beroperasi pada siang hari, meskipun seharusnya hanya diizinkan beroperasi pada malam hari.
Namun, Juli, salah satu pengurus angkutan batubara dari CV Trans Jaya Pertama, membantah tuduhan bahwa pihaknya telah melanggar aturan. Ia menyatakan bahwa perusahaannya selalu mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi. “Kalau tonase sudah sesuai SOP, mobil kita sedikit mas, sekitar dua puluhan,” ujarnya.
Juli juga menekankan pentingnya koordinasi dan saling mendukung antara pihak-pihak yang terlibat, sebelum mengeluarkan pemberitaan yang dapat merugikan. “Tapi kalau ginikan enak, saling koordinasi, mobil abang gini-gini, saya kan enak atau kayak mana. Saling mensupport lah kita,” katanya.
Namun, meskipun ada bantahan dari pengusaha, Gubernur Al Haris tetap berkomitmen untuk menegakkan aturan dan tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas. Jika para pengusaha batubara tidak segera mematuhi instruksi, maka ancaman pencabutan izin tambang bukanlah sekadar ancaman belaka.(*)
Comments
Batu bara
Pencitraan pak cik...
jangan hanya yg dr tebo yg…
jangan hanya yg dr tebo yg di bahas pk wo,bagaimana dgn yg dr sarolangun ratusan mbl tronton melintas di siang hari dan di malam hr bermuatan melebihi tonase.kalau mau bukti saya punya bukti.
Jangan pilih lagi alharis…
Jangan pilih lagi alharis itu. Maling teriak maling. Tak tau kerjo.
Ini sudah lama ...
Lagu lamo pake kaset skrg ganti CD
Ini sudah lama ...
Lagu lamo pake kaset skrg ganti CD
Hati2 politik ambil muka
Ini poltik ambil muka, hati2 pilkada sdh didepan mata, kalau haris mau bisa saja dikerahkan polisi menangkap pengusaha batu bara yg nakal, dan diusulkan kpd menteri esdm agar diberi sanksi, begitu wo, sopnya, bukan menteri sdm yg lansung memberi sanksi, dasar pemimpin tidak tahu aturan kerja
Indonesia emang hebat
Kalau ada pejabat kowor2 model gitu gk kaget..... Indonesian emang hebat
sandiwara apa lagi,ni pak…
sandiwara apa lagi,ni pak gak bakalan lah kemen ESDM ,mau cabut, baru juga di kasih rekom partai GOLKAR , u belayar pil gub 😁😀😄😃
Tol-ol
Apa gunanya diri mu jadi penguasa propinsi, jika hal sepele gak bisa dikau atasi...
Oke oke
Kalau ngomong mah gampang kenyataan nya mana .. ini eyang nya bukan babon nya santai bro jabatan punya kuasa... Uang yang bicara.
Oke oke
Kalau ngomong mah gampang kenyataan nya mana .. ini eyang nya bukan babon nya santai bro jabatan punya kuasa... Uang yang bicara.
Add new comment