Dr. Maulana, calon Wali Kota Jambi, kembali menunjukkan sisi lain dari dirinya yang multitalenta dan alim dalam keseharian. Jumat pagi ini, ia menjadi saksi dalam pernikahan Meri dan Abdi, yang digelar di Masjid Nurdin Hamzah. Dalam prosesi sakral itu, Dr. Maulana tidak sendiri, ia didampingi Hazrin Nurdin, ayah Diza Aljosha Hazrin, yang juga turut menyaksikan pernikahan itu.
Sebagai sosok yang dikenal alim dan selalu menjaga kedekatan dengan nilai-nilai agama, kehadiran Dr. Maulana dalam prosesi pernikahan ini bukan sekadar memenuhi undangan. Dr Maulana menjadi lambang bagaimana ia selalu hadir dalam momen-momen penting bagi masyarakat Jambi.
Selepas menyaksikan pernikahan Meri dan Abdi, Dr. Maulana melanjutkan kegiatan hari itu dengan peran yang tak kalah penting, yakni menjadi khotib Jumat di Masjid Madinatul Jaddah, Kenali Besar RT 40.
Di atas mimbar, Dr. Maulana tidak hanya menunjukkan kefasihannya dalam berdakwah, tetapi juga memperlihatkan kedalaman ilmu agama yang ia miliki. Sebagai seorang yang dikenal pandai dan cerdas, Dr. Maulana mampu menyampaikan khotbah dengan pesan yang mendalam dan relevan bagi jemaah, mengajak mereka untuk terus memperkuat iman dan menjaga nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Dr. Maulana memberikan komentar terkait kegiatannya di Jumat berkah ini.
"Alhamdulillah, hari ini saya diberi kesempatan untuk menjadi saksi dalam momen sakral pernikahan saudara Meri dan Abdi, serta diberi kepercayaan untuk menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Madinatul Jaddah. Bagi saya, ini bukan hanya soal menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin atau tokoh masyarakat, tetapi lebih dari itu, ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat dan agama," ujar Dr. Maulana.
Menurutnya, seorang pemimpin yang baik harus mampu merangkul semua aspek kehidupan, baik itu dalam urusan pemerintahan, sosial, maupun spiritual. Ia percaya bahwa kepemimpinan yang solid tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik tetapi juga pada pembangunan moral dan spiritual masyarakat.
"Saya selalu percaya bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya cerdas dalam berpikir, tetapi juga mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai agama dalam setiap kebijakan dan tindakannya. Karena itu, saya selalu berusaha mengedepankan keseimbangan antara pembangunan fisik dan pembangunan moral. Bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga membangun masyarakat yang sehat secara spiritual dan sosial," tambah Maulana.
Maulana, yang memiliki latar belakang sebagai dokter dan mantan Wakil Wali Kota Jambi, menekankan pentingnya kesejahteraan masyarakat yang mencakup semua aspek, dari kesehatan hingga ekonomi, dan juga spiritualitas.
Ia juga menyinggung momen pernikahan yang menurutnya adalah simbol kebersamaan dan tanggung jawab yang harus dijaga, tidak berbeda dengan peran seorang pemimpin dalam menjaga amanah masyarakat.
"Pernikahan adalah momen sakral yang tidak hanya mengikat dua insan, tetapi juga simbol dari kebersamaan dan tanggung jawab yang harus dijaga. Begitu pula dengan peran seorang pemimpin, ia harus menjaga amanah yang diberikan oleh masyarakat dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan," ujar Maulana.
Sisi religius Dr. Maulana ini semakin melengkapi citranya sebagai pemimpin yang tidak hanya cerdas dalam memimpin, tetapi juga memiliki integritas spiritual yang kuat. Kombinasi antara kecerdasan, kepemimpinan, dan ketaatannya dalam beragama menjadikan Dr. Maulana sebagai sosok yang dihormati dan diidolakan oleh banyak pihak.
Tidak heran jika dirinya kerap kali mendapat tempat khusus di hati masyarakat Jambi, karena ia mampu menyelaraskan antara tanggung jawabnya sebagai pemimpin dengan peran sebagai pelayan masyarakat yang menjaga kedekatan dengan agama.(*)
Galeri foto:
Add new comment