Dalam senyap malam di Jalan Panglima Polim, Kelurahan Rajawali, Jambi Timur, sebuah drama pencurian bahan bakar minyak (BBM) berlangsung. Tidak ada yang mencurigai kelompok muda-mudi yang turun dari mobil CRV merah itu. Mereka seolah hendak belanja di toko kelontong milik Dalil Harahap. Namun, di balik kedatangan mereka, sebuah rencana licik telah dirancang dengan rapi.
Selasa malam, sekitar pukul 23.45 WIB, kamera pengawas (CCTV) di toko merekam semua gerak-gerik mereka. Tiga orang keluar dari mobil, dua pria dan seorang wanita, lalu masuk ke toko. Mereka terlihat seperti pelanggan biasa, memindahkan barang dari satu rak ke rak lainnya, pura-pura memilih belanjaan.
Sementara itu, seorang pelaku tetap di dalam mobil. Dengan cekatan, ia memasukkan nozzle dispenser pom mini ke tangki mobil. Musik keras dari dalam mobil menggema, menyamarkan suara tombol dispenser yang biasa terdengar nyaring.
Dalil Harahap, pemilik toko, menceritakan bagaimana aksi ini begitu terencana. “Awalnya kami tidak curiga. Mereka masuk, belanja seperti biasa. Tapi penjaga toko melihat tangki mobil terbuka dan nozzle terpasang,” ujarnya, Rabu (8/1).
Sayangnya, sebelum ada kesempatan untuk menegur, kelompok tersebut langsung melarikan diri. “Pas mereka selesai belanja, penjaga curiga. Tapi mereka langsung tancap gas,” lanjut Dalil.
Setelah memeriksa rekaman CCTV, barulah jelas apa yang terjadi. Dalam hitungan menit, pelaku berhasil mencuri 50 liter Pertalite senilai Rp500 ribu. “Mereka tahu cara kerjanya. Musik keras itu sengaja diputar supaya suara dispenser tidak terdengar,” kata Dalil dengan nada kesal.
Dalam video yang diunggah ke media sosial, mobil CRV merah menjadi bintang utama. Kendaraan tersebut kini menjadi petunjuk bagi polisi yang tengah menyelidiki kasus ini. Dalil telah menyerahkan rekaman CCTV kepada pihak berwajib untuk membantu identifikasi pelaku.
“Ini bukan soal kerugian materi. Ini tentang keberanian mereka mencuri di depan mata,” ungkap Dalil, menekankan bahwa kasus ini harus segera ditangani agar tidak ada lagi korban berikutnya.
Kejadian ini membuka mata banyak pihak tentang evolusi kejahatan. Modus pencurian dengan berpura-pura menjadi pelanggan menambah daftar panjang strategi licik yang kini makin sering terjadi di tengah masyarakat.
“Kalau ini dibiarkan, mereka akan lebih berani lagi,” tutur Dalil.
Sementara itu, kepolisian Jambi berjanji akan memprioritaskan kasus ini. “Kami sudah menerima laporan dan akan mengejar pelaku berdasarkan bukti rekaman CCTV yang ada,” ujar seorang petugas yang enggan disebutkan namanya.
Bagi Dalil, kejadian ini menjadi peringatan bahwa pengamanan tambahan di tempat usaha kecil adalah suatu keharusan. “Kita harus bersiap, karena pelaku kejahatan seperti ini tidak memilih waktu atau tempat,” katanya.
Di Jalan Panglima Polim, jejak nozzle pom mini yang kosong menjadi saksi bagaimana pencurian dengan modus licik bisa terjadi kapan saja, di mana saja.(*)
Add new comment