Anjuran Kepala BKKBN: Ibu Menyusui Tetap Gunakan Kontrasepsi

WIB
IST

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menganjurkan penggunaan kontrasepsi bagi ibu menyusui untuk mencegah kehamilan tak terencana, dengan pilihan metode aman yang tersedia gratis. Menyusui eksklusif membantu menekan hormon kesuburan, berfungsi sebagai kontrasepsi alami. Pentingnya gizi seimbang juga ditekankan untuk mendukung kesehatan ibu dan anak.

***

Dalam upaya menjaga kesehatan ibu dan anak serta mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyarankan agar ibu menyusui tetap menggunakan alat kontrasepsi. Pada acara kelas tim pendamping keluarga yang andal, berempati, dan bersahabat (TPK Hebat), Hasto menekankan pentingnya penggunaan kontrasepsi meskipun ibu sedang menyusui.

Hasto mengungkapkan bahwa ada banyak metode kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui, seperti penggunaan kondom, suntik, pil KB yang tidak mengurangi produksi air susu, dan pemasangan susuk pascamelahirkan. Semua metode ini tersedia secara gratis dan dapat diakses oleh masyarakat.

"Ibu-ibu yang baru melahirkan sering menunda penggunaan KB. Padahal, meskipun menyusui, tetap perlu KB. Kondom, suntik, atau pil KB sekarang sudah ada yang tidak mengurangi air susu. Ada juga susuk yang bisa langsung dipasang setelah melahirkan," ujar Hasto di Jakarta, Kamis.

Hasto menjelaskan bahwa menyusui eksklusif selama enam bulan pertama selain bermanfaat mencegah stunting, juga dapat berfungsi sebagai kontrasepsi alami. Aktivitas menyusui menekan hormon kesuburan seperti Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) melalui peningkatan hormon oksitosin dan prolaktin.

"Menyusui aktif dapat menekan hormon kesuburan, jadi juga bisa menjadi metode kontrasepsi alami untuk mencegah kehamilan," katanya.

Hasto menekankan pentingnya menyusui secara rutin dan bergantian antara payudara kanan dan kiri untuk mencegah radang dan infeksi akibat penumpukan ASI. Hal ini juga merangsang produksi ASI yang lebih baik.

Tim Pendamping Keluarga (TPK) memiliki peran penting dalam memberikan konseling kepada ibu menyusui, memastikan mereka mendapatkan informasi dan dukungan untuk menyusui dan menggunakan KB dengan sukses.

Spesialis Gizi Rumah Sakit Akademik Universitas Gajah Mada, Yusmiyati, turut menyampaikan pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi ibu menyusui. Konsumsi beragam pangan, sayuran, buah-buahan, dan sumber protein hewani dan nabati sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu menyusui.

Upaya BKKBN dalam mendorong penggunaan KB bagi ibu menyusui diharapkan dapat membantu mengurangi angka kehamilan yang tidak direncanakan serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Melalui edukasi dan dukungan dari tim pendamping keluarga, diharapkan lebih banyak ibu menyusui dapat menjalankan peran mereka dengan sehat dan aman.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network