Cek Endra, Suara dari Senayan untuk Sungai Bahar

WIB
IST

Sang surya siang itu, 15 Desember 2024 bersinar hangat di Desa Mekar Sari Makmur, di bawah rindang pohon sawit. Ratusan warga berkumpul dengan penuh antusias, menanti kedatangan Drs. H. Cek Endra, anggota DPR RI yang kini menjadi harapan baru masyarakat Jambi. Dalam suasana sederhana, silaturahmi dan reses perdana ini menjadi ajang bagi sang legislator untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat.

"Saya datang bukan untuk seremonial, tapi untuk menyampaikan terima kasih atas kepercayaan bapak dan ibu," ujar Cek Endra membuka pertemuan, disambut tepuk tangan riuh warga.

Setelah tiga bulan menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi VII, Cek Endra berbagi cerita tentang perbedaan tugasnya dibandingkan saat menjadi Bupati Sarolangun.

“Sebagai anggota DPR, saya lebih leluasa menyerap aspirasi langsung dari masyarakat. Tantangannya berbeda, tapi memberi kepuasan tersendiri,” katanya.

Ia menegaskan bahwa kedekatan dengan masyarakat tetap menjadi prioritas.

“Saya tidak ingin jadi politisi yang hanya mengingat rakyat saat pemilu. Aspirasi bapak dan ibu adalah amanah yang akan saya perjuangkan,” tegasnya.

Sebagai anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi energi dan lingkungan hidup, Cek Endra memaparkan persoalan nasional, termasuk ketergantungan pada impor minyak. “Kita harus serius mengembangkan energi alternatif. Ini bukan hanya soal ketahanan energi, tapi juga keberlanjutan masa depan bangsa,” jelasnya.

Dalam sesi dialog, warga antusias menyampaikan berbagai isu. Ibu Titis, seorang warga, mengangkat masalah pengelolaan sampah yang belum optimal. “Kami butuh fasilitas pengolahan sampah. Ini penting, bukan hanya untuk lingkungan, tapi juga untuk ekonomi masyarakat,” katanya.

Mamat, tokoh masyarakat setempat, menyampaikan keluhan tentang ketimpangan harga tandan buah segar (TBS) sawit antara perusahaan swasta dan BUMN. “Harga dari BUMN lebih rendah. Ini harus dievaluasi agar petani tidak terus dirugikan,” ujarnya.

Sementara itu, usulan integrasi peternakan sapi dengan perkebunan sawit menjadi sorotan utama. “Potensi sawit di sini besar. Jika digabung dengan peternakan sapi, kesejahteraan masyarakat pasti meningkat,” tambah seorang warga.

Cek Endra menjawab aspirasi warga dengan komitmen nyata. Untuk pengelolaan sampah, ia menyebut peluang pendanaan dari Bank Dunia. “Silakan koordinasikan soal lahan dengan camat. Saya akan kawal agar program ini berjalan,” janjinya.

Terkait peternakan sapi dan sawit, ia optimistis. “CSR perusahaan seperti PTP bisa dialihkan ke program bantuan ternak sapi. Dengan pakan dari sawit, ini bisa jadi solusi besar,” ungkapnya.

Menutup pertemuan, Cek Endra berjanji untuk rutin mengunjungi Sungai Bahar. “Ini bukan yang terakhir. Saya akan datang minimal setahun sekali. Aspirasi bapak dan ibu adalah prioritas saya di Senayan,” tegasnya, disambut tepuk tangan warga.

Bagi masyarakat Mekar Sari Makmur, kehadiran Cek Endra membawa harapan baru. Di tengah perjuangan mereka, ada sosok yang mendengar dan siap bertindak. Silaturahmi ini menjadi awal optimisme, bahwa perubahan nyata kini berada dalam jangkauan mereka.(*)

Arif Safwan

Galeri Foto :

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.