Blak-blakan Budi Arie Jika Prabowo-Gibran Pisah 2029

WIB
IST

Mantan Menteri Budi Arie Setiadi akhirnya buka suara pasca di-reshuffle dari kabinet. Dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube 'Akbar Faizal Uncensored', Ketua Umum Projo ini blak-blakan soal alasannya "didepak", membantah keras isu judi online (judol), dan membenarkan manuver politiknya merapat ke Partai Gerindra.

Wawancara yang tayang Sabtu (8/11/2025) ini mengupas tuntas sejumlah isu panas yang selama ini mengelilinginya.

Budi Arie mengaku diberitahu soal penggantiannya oleh Seskab Pratikno dan Sesneg Tedi. Alasannya, murni "pertimbangan politik", bukan soal kinerja apalagi isu panas judi online yang menerpanya.

"Saya diberitahu Presiden berkenan mengganti saya. Oh silakan, itu hak prerogatif Presiden," kata Budi Arie.

"Saya tanya juga, apa soal kinerja? Bukan. Soal framing judi online? Juga bukan. Oke. Tapi ada pertimbangan politik," ungkapnya. Ia mengaku belum bertemu Presiden Prabowo sejak saat itu.

Saat dicecar Akbar Faizal soal tudingan terlibat skandal judi online saat menjabat Menkominfo, Budi Arie membantah keras. Ia merasa "dikerjain" dan "dikhianati" oleh anak buahnya.

"Artinya lu mau ngomong gini Bro, lu dikerjain sama anak buah, dikhianatilah bahasanya begitu?" tanya Akbar Faizal.

"Iya," jawab Budi Arie singkat.

Ia bahkan menyinggung adanya BAP yang mencatut namanya mendapat "jatah 50% buat Budi Ari", yang ia klaim sama sekali tidak diketahuinya. Budi Arie menegaskan prinsipnya.

"Saya enggak mau anak istri saya makan dan minum dari hasil judi! Saya enggak mau!" tegasnya.

Ia juga menyindir para penuduhnya dengan perumpamaan: "Itu yang nuduhnya paling kencang 'Kamu yang kentut', itu yang kentut!".

Budi Arie membenarkan keputusannya untuk bergabung dengan Gerindra. Ini bermula dari "pertanyaan" Presiden Prabowo di acara PSI yang membuatnya dalam posisi sulit.

"Presiden Prabowo dalam pidatonya menyampaikan, 'Budi kamu PSI atau Gerindra?' Gila nih," kenang Budi Arie.

"Kalau saya jawab PSI, saya di-framing tidak loyal terhadap Presiden Prabowo. Begitu saya jawab Gerindra, langsung di-framing Budi Ari tidak loyal lagi pada Jokowi," jelasnya.

Meski merapat ke Gerindra, Budi Arie membantah Projo "lupa kacang akan kulitnya". Ia menegaskan Projo tidak bisa dipisahkan dari Jokowi. Keputusannya ini bersifat "pribadi", namun ia berharap kader Projo akan "bergabung dalam gelombang besar" untuk memperkuat Gerindra sebagai partai pengusung utama Presiden.

Ia pun mengungkap fakta penting bahwa Jokowi masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Projo.

Akbar Faizal berulang kali mencecar soal sikap Projo jika pada Pilpres 2029 Prabowo tidak lagi menggandeng Gibran. Namun, Budi Arie menolak menjawab.

"Saya tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan hipotetis... Nanti aja tunggu, masih ada 2027, 2028," elaknya.

Ia hanya menegaskan keyakinannya bahwa "keluarga Solo dan Hambalang" (Jokowi dan Prabowo) akan tetap bersatu.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network