Perhatian Serius Kota Jambi: 4 Anak Positif HIV dan Tren LSL yang Meningkat

WIB
IST

JAMBI – Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Jambi memerlukan perhatian serius, terutama karena terdapat empat anak yang saat ini terinfeksi HIV. Data ini menjadi peringatan mendesak bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan pencegahan.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi, dr. Rini, menyampaikan bahwa keempat anak tersebut tertular HIV akibat perilaku berisiko yang dilakukan oleh ibu mereka.

“HIV ini tidak mudah menular. Penularan hanya terjadi melalui perilaku berisiko. Kalau kita tidak memiliki perilaku seperti itu, tidak ada masalah,” ujarnya.

Selain kasus pada anak, Kota Jambi juga menghadapi angka yang cukup tinggi dari kelompok laki-laki seks laki-laki (LSL). Dari total lebih dari 400 penderita HIV di Kota Jambi, 67 di antaranya berasal dari kelompok LSL. Menurut dr. Rini, tren ini meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menggeser dominasi sebelumnya yang berasal dari kalangan pecandu narkoba suntik dan pekerja seks komersial.

“Banyaknya kasus dari kelompok LSL ini adalah fenomena yang baru muncul dalam beberapa tahun terakhir,” jelas dr. Rini.

Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, menegaskan bahwa pemerintah menaruh perhatian besar pada penanggulangan HIV/AIDS. Melalui program yang bertujuan untuk menghentikan AIDS pada 2030, Pemkot Jambi telah merancang tiga target utama:

  1. Zero New Infection – Meniadakan kasus infeksi baru.
  2. Zero AIDS-Related Death – Meniadakan kematian akibat AIDS.
  3. Zero Discrimination – Meniadakan diskriminasi terhadap penderita.

“Kasus HIV/AIDS masih tinggi, terutama di kalangan pengguna narkoba suntik, pekerja seks komersial, dan kelompok berisiko tinggi lainnya. Untuk memberantas ini, diperlukan sinergi dan kolaborasi antara semua pemangku kepentingan,” ujar Sri saat pembukaan Rakor Pencegahan Penyebaran Narkoba dan HIV/AIDS, Desember lalu.

Kasus HIV/AIDS di Kota Jambi bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga masalah sosial yang memerlukan pendekatan holistik. Dari pencegahan di tingkat keluarga hingga edukasi publik tentang pentingnya perilaku sehat, diperlukan keterlibatan aktif dari semua pihak.

Dengan tren yang mengkhawatirkan, khususnya di kalangan kelompok risiko tinggi seperti LSL, pengguna narkoba, dan pekerja seks, langkah-langkah proaktif harus terus dilakukan. Program “Zero AIDS” yang diusung pemerintah menjadi harapan baru, tetapi keberhasilannya sangat bergantung pada pelibatan masyarakat secara menyeluruh.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network