JAMBI – Ratusan siswa kelas XII SMKN Kota Jambi menggelar aksi unjuk rasa di halaman sekolah pada Rabu (5/2/2025). Mereka menuntut tanggung jawab pihak sekolah setelah ratusan siswa tidak terdaftar dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), program penjaringan masuk perguruan tinggi menggunakan nilai rapor.
Para siswa kecewa dan mempertanyakan kelalaian sekolah dalam proses pendaftaran yang seharusnya menjamin hak mereka untuk mengikuti SNBP.
Salah seorang siswa kelas XII jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Musba Ramadhan, menyampaikan bahwa siswa menuntut sekolah untuk memberikan penjelasan transparan terkait penyebab kegagalan pendaftaran SNBP.
"Kami ingin tahu kronologi kejadian ini. Kenapa kami bisa tidak terdaftar? Ini adalah hak kami sebagai siswa untuk ikut SNBP," tegas Musba.
Selain meminta klarifikasi, para siswa juga menuntut sekolah mengupayakan pembukaan kembali pendaftaran SNBP melalui koordinasi dengan pihak pusat. Jika hal itu tidak memungkinkan, mereka meminta sekolah untuk membiayai kursus persiapan UTBK dan biaya pendaftarannya sebagai bentuk tanggung jawab.
"Jika SNBP tidak bisa dibuka lagi, maka sekolah harus membiayai kami untuk les UTBK dan membayar biaya pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi lainnya," tambahnya.
Sempat beredar kabar bahwa kegagalan ratusan siswa terdaftar dalam SNBP disebabkan adanya siswa titipan dari pejabat di Dinas Pendidikan. Namun, isu ini dibantah oleh para siswa setelah mereka mendapatkan klarifikasi dari pihak sekolah.
"Kami sudah mendengar penjelasan pihak sekolah dan informasi dari berbagai pihak. Tidak ada siswa titipan. Siswa yang didaftarkan memang layak dan berhak ikut SNBP," ungkap Musba.
Namun, ia menegaskan bahwa jika sekolah sejak awal menjalankan tugasnya dengan benar, permasalahan ini tidak akan terjadi.
"Sekolah seharusnya tidak lalai dalam pendaftaran SNBP. Kalau semua yang berhak didaftarkan sejak awal, kejadian ini tidak akan ada," imbuhnya.
Dalam aksi tersebut, siswa juga meminta pertanggungjawaban dari operator sekolah yang bertugas mendaftarkan mereka ke SNBP. Musba menyebutkan bahwa sempat terjadi adu argumen antara pihak operator dengan pihak sekolah.
"Kami beri kesempatan kepada sekolah untuk menjelaskan lebih lanjut, termasuk kepada anggota DPRD Provinsi Jambi yang datang ke sekolah kami hari ini," katanya.
Ia juga berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar tidak terulang untuk angkatan berikutnya.
"Kelalaian ini sudah terjadi di angkatan kami. Kami tidak ingin adik-adik kelas mengalami hal serupa di masa depan," tegasnya.
Dalam unjuk rasa ini, siswa membawa berbagai spanduk bernada sindiran. Beberapa di antaranya berbunyi:
- “Ubur-Ubur Ikan Lele, Gagal SNBP Le”
- “Make Up Kami Boleh Hilang, Tapi Hak Kami Untuk SNBP Tak Boleh Hilang”
Total ada 153 siswa yang terdampak akibat kelalaian sekolah dalam proses pendaftaran SNBP ini.
Menanggapi tuntutan para siswa, pihak sekolah menyatakan bahwa mereka akan berupaya menjajaki permohonan ke pusat agar pendaftaran SNBP dibuka kembali.
"Kami sedang melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik bagi siswa yang terdampak," ujar salah satu perwakilan sekolah.
Sementara itu, pihak DPRD Provinsi Jambi yang turun langsung ke lokasi berjanji akan membantu mencari jalan keluar agar hak siswa tetap terpenuhi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian apakah pusat akan mempertimbangkan pembukaan kembali pendaftaran SNBP bagi siswa SMKN Kota Jambi.(*)
Sumber : https://jambiekspres.disway.id/read/690932/ratusan-siswa-smkn-1-kota-jambi-gagal-terdaftar-di-snbp-tuntut-pihak-sekolah-bermohon-ke-pusat
Add new comment