Pemekaran Kabupaten Kerinci: Calon Ibu Kota Kerinci Hilir Disiapkan, Masyarakat Hibahkan 45 Hektar Tanah

KERINCI – Pemerintah Kabupaten Kerinci terus mengupayakan pemekaran wilayah dengan menyiapkan calon ibu kota Kabupaten Kerinci Hilir. Langkah strategis ini semakin nyata dengan hibah tanah seluas 45 hektar dari masyarakat di Kecamatan Danau Kerinci.

Penjabat (Pj) Bupati Kerinci, Asraf, dalam acara Kenduri SKO dan syukuran masyarakat Desa Sebukar, Kecamatan Tanah Cogok (Tanco), Sabtu (15/2/2025), menyampaikan bahwa calon ibu kota Kerinci Hilir telah dipersiapkan di wilayah Desa Sanggaran Agung, Pentagen, dan Talang Kemulun, Kecamatan Danau Kerinci.

Menurut Asraf, dukungan masyarakat untuk pemekaran ini sangat luar biasa, dibuktikan dengan hibah lahan seluas 45 hektar yang telah disetujui untuk dijadikan ibu kota kabupaten baru.

"Barusan dilaporkan dan sudah disetujui. Ini merupakan langkah maju dalam proses pemekaran Kabupaten Kerinci Hilir," ujar Asraf.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa masyarakat harus memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin agar pemekaran dapat segera direalisasikan.

"Jangan disia-siakan. Nanti jika moratorium pemekaran daerah dicabut, Kerinci Hilir bisa langsung terbentuk sebagai kabupaten baru," jelasnya.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah, Pemkab Kerinci telah mengalokasikan anggaran pada tahun 2025 untuk mendukung upaya pemekaran ini. Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan yang mempercepat proses administrasi dan teknis pemekaran.

"Keberhasilan pemekaran ini membutuhkan dukungan serta partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, karena ini bukan hanya soal administrasi tetapi juga demi kesejahteraan bersama," ujar Asraf.

Pemekaran wilayah Kerinci Hilir bertujuan untuk:

✅ Meningkatkan pelayanan publik lebih cepat dan efisien
✅ Mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah baru
✅ Memperkuat ekonomi masyarakat melalui pemerataan pembangunan
✅ Memudahkan akses pemerintahan bagi warga yang jauh dari pusat administrasi Kerinci saat ini

Saat ini, pemerintah pusat masih menerapkan moratorium pemekaran daerah, yang menjadi tantangan utama dalam mewujudkan pemekaran Kerinci Hilir. Namun, dengan persiapan matang, hibah lahan, serta dukungan masyarakat, Kerinci Hilir siap menjadi kabupaten baru jika kebijakan tersebut dicabut.

"Kami terus mendorong agar persiapan ini bisa maksimal, sehingga ketika waktunya tiba, kita sudah siap secara administrasi, infrastruktur, dan sumber daya manusia," tegas Asraf.

Dengan langkah besar ini, masa depan Kerinci Hilir semakin dekat untuk menjadi kabupaten mandiri, yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.(*)