Merangin Bidik Peringkat Satu Penurunan Stunting 2024, Sekda Fajarman Ungkap Strategi Hemat Anggaran

WIB
IST

MERANGIN – Setelah tahun lalu harus puas di posisi ketiga dalam penilaian delapan aksi konvergensi penurunan stunting Provinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten Merangin tak ingin mengulang kekecewaan serupa. Sekretaris Daerah Merangin, Fajarman, dengan penuh optimisme menyatakan target tegas: Merangin harus kembali ke posisi puncak pada 2024.

Pernyataan itu disampaikan Fajarman saat memimpin rapat koordinasi Sekretariat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di rumah dinasnya, Rabu (16/4/2025).

“Tahun lalu kami turun ke posisi tiga karena ada kenaikan angka stunting di satu kecamatan. Tapi tahun ini, kami pastikan strategi kami lebih tajam dan terukur. Kami ingin Merangin kembali jadi yang terbaik dalam aksi penurunan stunting,” tegasnya.

Kondisi keuangan daerah yang terbatas di 2025 membuat Pemkab Merangin harus kreatif. Fajarman menyebutkan akan diterapkan pola kerja baru yang lebih efisien namun tetap menjangkau lebih luas.

“Prinsipnya, sekali merengkuh dayung, tiga kecamatan terlampaui. Jika kami turun ke Jangkat, maka kami juga akan singgah di Tiang Pumpung, Siau, dan Jangkat Timur sekaligus,” jelasnya.

Selain efisiensi, pendekatan ini dinilai efektif untuk mendorong kehadiran pemerintah secara langsung di titik-titik rawan stunting, tanpa harus membebani anggaran.

Strategi lain yang menjadi andalan Pemkab Merangin adalah memperkuat pola kolaboratif lintas sektor dan merangkul pihak ketiga melalui program Bapak Asuh Stunting.

“Kita dorong perusahaan swasta, tokoh masyarakat, dan organisasi untuk menjadi mitra aktif sebagai bapak asuh. Pemerintah tidak bisa kerja sendiri dalam isu kompleks seperti stunting,” ujar Fajarman.

Dalam rapat tersebut, turut hadir Plt Kadis PPKB Suherman, Kadis Kesehatan drg Soni Propesma, Kadis PMD Andrei, serta perwakilan Dinas Kominfo dan Bappeda. Mereka sepakat untuk menyatukan langkah dan mempercepat realisasi aksi konvergensi stunting.

Kabupaten Merangin menjadi salah satu daerah yang disorot karena memiliki wilayah luas dan tantangan geografis dalam penanganan gizi buruk dan stunting. Bila strategi efisiensi yang disampaikan Sekda berjalan optimal, ini bisa menjadi model nasional dalam pengelolaan aksi stunting di tengah keterbatasan fiskal.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network