Menindaklanjuti pemberitaan yang mengaitkan Jambi Business Center (JBC) sebagai penyebab banjir di sejumlah wilayah Kota Jambi, Ikatan Masyarakat Peduli Lingkungan (IMPL) Kota Jambi melakukan kunjungan klarifikasi ke pihak manajemen JBC, Senin (21/4/2025). Kunjungan yang berlangsung di kawasan Bagan Pete tersebut sekaligus menjadi momen permohonan maaf resmi IMPL kepada Direktur JBC, Mario Liberty Siregar.
Koordinator Lapangan IMPL, Ray Naibaho, dalam pernyataan terbuka menyampaikan bahwa telah terjadi kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat pasca aksi unjuk rasa di kantor JBC pada Rabu (16/4/2025). Ia mengakui bahwa sebagian informasi yang beredar tidak sepenuhnya akurat.

“Kami menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada pihak JBC atas pemberitaan yang kurang tepat terkait dugaan keterlibatan JBC dalam peristiwa banjir. Setelah kami berdialog secara terbuka dan mendapatkan penjelasan dari manajemen, kami memahami bahwa tuduhan tersebut tidak didukung oleh fakta yang memadai,” ujar Ray.
Ia menambahkan bahwa aksi yang dilakukan IMPL pada dasarnya bertujuan untuk mendorong kesiapsiagaan menghadapi musim hujan dan bukan untuk menyudutkan pihak manapun. Namun, aksi tersebut kemudian ditarik ke arah yang tidak semestinya oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Ada pihak luar yang memanfaatkan momentum ini untuk menyebarkan narasi yang menyesatkan. Kami menyesalkan hal itu, dan kami tegaskan bahwa tujuan kami murni untuk berdialog dan mengedukasi publik,” imbuhnya.
Ray juga menyatakan bahwa IMPL kini memahami posisi dan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh JBC, serta mengapresiasi komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan dan perekonomian Kota Jambi.
“Kami mendukung penuh keberadaan JBC sebagai kawasan investasi strategis yang mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jambi,” tegasnya.
Di sisi lain, Direktur JBC, Mario Liberty Siregar, menyambut baik itikad baik yang ditunjukkan IMPL dan menilai pertemuan tersebut sebagai bagian dari proses komunikasi yang sehat antara pelaku usaha dan masyarakat sipil.
“JBC selalu terbuka terhadap masukan masyarakat. Dalam dialog ini, kami telah menjelaskan secara transparan terkait sistem drainase, pengelolaan lingkungan, dan komitmen kami terhadap regulasi yang berlaku,” ungkap Mario.
Ia juga menekankan bahwa JBC akan terus mengedepankan prinsip keberlanjutan dan kepatuhan hukum dalam setiap aktivitasnya. Sebagai kawasan pusat bisnis yang dirancang modern dan terintegrasi, JBC disebut memiliki peran penting dalam mendukung transformasi ekonomi Kota Jambi.
“Sesuai dengan tagline kami, JBC adalah Jantung Baru Kota Jambi. Kami optimis bahwa melalui kolaborasi dan komunikasi yang konstruktif, kita dapat bersama-sama mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.(*)
Add new comment