Musim Kemarau Tiba, BPBD Naikkan Status Siaga Karhutla di Muaro Jambi

WIB
Ist

JAMBI — Kabupaten Muaro Jambi resmi menyandang status Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) per Kamis, 22 Mei 2025. Penetapan ini dilakukan menyusul meningkatnya risiko kebakaran akibat masuknya awal musim kemarau dan luasnya tutupan lahan gambut di wilayah tersebut.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, dalam keterangannya kepada pers. “Muaro Jambi sudah naik status siaga karena karakteristik wilayahnya yang dominan gambut dan berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah ini sudah mulai memasuki musim panas di akhir Mei,” ujarnya.

Selain Muaro Jambi, Kabupaten Sarolangun juga disebut berpotensi menyusul ditetapkan berstatus siaga dalam waktu dekat. BPBD Provinsi Jambi kini terus memantau perkembangan kondisi lahan dan indikator cuaca di wilayah tersebut.

“Mungkin minggu depan jika Sarolangun juga naik status, kita akan gelar rapat koordinasi untuk menetapkan status Karhutla tingkat provinsi,” jelas Bachyuni.

Meski satu kabupaten telah siaga, BPBD belum menaikkan status siaga Karhutla untuk tingkat Provinsi Jambi secara keseluruhan. Menurut Bachyuni, penetapan siaga provinsi baru dapat dilakukan apabila minimal dua kabupaten/kota telah menetapkan status siaga.

“Saat ini baru Muaro Jambi. Syarat administratif untuk menetapkan siaga provinsi belum terpenuhi,” katanya.

Namun demikian, ia menekankan bahwa secara umum seluruh wilayah di Provinsi Jambi berpotensi mengalami Karhutla, dengan pengecualian untuk Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci yang memiliki risiko relatif lebih rendah karena karakteristik wilayahnya yang lebih basah dan berhutan lebat.

BPBD Jambi mengimbau seluruh pemerintah daerah dan masyarakat untuk mulai mengambil langkah-langkah antisipatif, seperti:

  • Melakukan deteksi dini dan patroli rutin di kawasan rawan,
  • Tidak membuka lahan dengan cara membakar,
  • Mengaktifkan posko siaga Karhutla di tingkat desa dan kecamatan,
  • Menyiapkan logistik pemadaman sejak dini.

“Karhutla adalah bencana yang bisa dicegah jika ada kesadaran kolektif. Musim kemarau tidak bisa dihindari, tapi dampaknya bisa dikurangi,” tegas Bachyuni.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network