Kabar Duka dari Makkah, Total 12 Jamaah Haji Jambi Meninggal Dunia

Kabar duka kembali menyelimuti keluarga besar jamaah haji asal Jambi. Seorang jamaah bernama H. Alimuddin Mat Damir Kari, warga Kota Sungai Penuh yang tergabung dalam Kloter BTH 14, dikabarkan wafat pada Jumat (20 Juni 2025) pukul 18.00 Waktu Arab Saudi.

Almarhum menghembuskan napas terakhirnya di Hotel Meezab Al Adl, Kota Mekkah, jelang proses pemulangan jamaah ke Tanah Air. Ia tercatat sebagai jamaah lanjut usia berusia 84 tahun yang sebelumnya sempat menjalani perawatan medis pasca-armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina).

“Almarhum sempat dirawat di RS King Faisal Mekkah karena keluhan sesak napas. Setelah diperbolehkan pulang, ia sempat stabil. Namun, pada 20 Juni kembali mengalami sesak dan ditemukan tidak sadarkan diri di kamar mandi,” ungkap Wahyudi Abdul Wahab, Kabid PHU Kanwil Kemenag Jambi.

Berdasarkan Certificate of Death (COD) dari Tim Medis Haji Indonesia di Arab Saudi, almarhum dinyatakan wafat akibat kombinasi penyakit:

• ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
• COPD (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
• Hipertensi

Dengan wafatnya H. Alimuddin, total jamaah haji asal Provinsi Jambi yang meninggal dunia kini mencapai 12 orang, terdiri dari 11 jamaah dan 1 petugas haji daerah.

Sementara itu, jamaah haji Provinsi Jambi dari Kloter BTH gelombang kedua kini telah bergerak menuju Madinah sebagai tahap akhir perjalanan ibadah.

Ketua Kloter BTH 16, H. Muhammad Akhfaz Ishak, melaporkan bahwa rombongannya berangkat dari Mekkah pada Sabtu, 21 Juni 2025 pukul 06.00 WAS, menempuh perjalanan darat 6–8 jam.

Ketua Kloter BTH 18, H. Abdel Aziz, juga menyampaikan bahwa 443 jamaah dari kloter tersebut telah dijadwalkan berangkat Minggu, 22 Juni pukul 16.00 WAS, dengan kondisi kesehatan umumnya stabil.

“Tawaf Wada’ dilakukan malam hingga esok pagi sebelum diberangkatkan. Kami terus pantau kondisi jamaah,” katanya.

Jadwal Kepulangan Jamaah Haji Jambi

Berikut jadwal kepulangan jamaah Debarkasi Haji Antara Provinsi Jambi:

Kepala Kanwil Kemenag Jambi, Mahbub Daryanto, menekankan bahwa seluruh proses pemulangan harus mengikuti prosedur ketat demi menjaga keselamatan jamaah dan barang bawaannya.

“Kami minta PPIH kabupaten/kota untuk memastikan setiap detail. Jangan ada jamaah tercecer, jangan ada barang hilang,” tegasnya.

Meninggalnya H. Alimuddin bukan sekadar data. Di balik itu ada cerita pengabdian, harapan, dan puncak pengorbanan spiritual seorang lansia yang ingin mengakhiri hidupnya dalam ibadah tertinggi. Ia wafat setelah seluruh rangkaian ibadah haji tuntas. Ia pulang, tapi bukan ke tanah air, melainkan ke pangkuan Tuhan.(*)