Produksi Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Pastikan Stok Aman hingga Akhir Tahun

WIB
Ist

Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan kabar baik terkait kondisi pangan nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Indonesia hingga Oktober 2025 diproyeksikan mencapai 31,04 juta ton, atau surplus sekitar 3,7 juta ton dibanding kebutuhan konsumsi nasional yang berada di angka 27,3 juta ton.

“Dengan capaian ini, kita patut bersyukur. Produksi beras nasional kita dalam posisi aman, bahkan lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2024,” ujar Amran dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Amran menegaskan, surplus beras tahun ini menjadi bukti keberhasilan program strategis pemerintah di sektor pertanian. Tahun lalu, produksi beras di periode yang sama hanya mencapai 28 juta ton. Sementara proyeksi tahun 2025 melonjak hingga 31,04 juta ton.

Bahkan, jika melihat proyeksi hingga akhir tahun, produksi beras diperkirakan tembus 34 juta ton, atau bahkan 35 juta ton menurut estimasi FAO (Organisasi Pangan Dunia). “Ini membuktikan kerja keras petani dan program pemerintah sudah membuahkan hasil. Kita tidak hanya swasembada, tapi juga surplus,” kata Amran.

Menurutnya, capaian ini tidak terlepas dari program pemerintah seperti oplah (optimalisasi lahan), pencetakan sawah baru, perbaikan irigasi, hingga penguatan distribusi pupuk dan bibit unggul.

“Alhamdulillah, berbagai upaya yang dilakukan mulai dari hulu hingga hilir kini terlihat hasilnya. Ketahanan pangan kita semakin kokoh tanpa harus bergantung pada impor,” tegasnya.

Amran juga menekankan bahwa keberhasilan menjaga produksi di tengah tantangan iklim dan dinamika global adalah buah kolaborasi erat antara petani, pemerintah pusat, hingga pemerintah daerah.

Dengan kondisi stok beras yang mencukupi, Mentan optimistis Indonesia tidak perlu melakukan impor beras sepanjang tahun 2025. “Ketahanan pangan kita cukup aman. Produksi beras nasional sudah mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun,” ujarnya.

Ia menambahkan, ke depan pemerintah tetap akan memperkuat program ketahanan pangan agar capaian ini berkelanjutan. “Beras adalah makanan pokok mayoritas rakyat Indonesia. Tugas kita memastikan stok selalu tersedia dan harga tetap terjangkau,” jelasnya.

Meski surplus, sejumlah tantangan masih membayangi, antara lain ancaman perubahan iklim, kenaikan biaya produksi, serta kebutuhan modernisasi alat pertanian. Pemerintah berkomitmen menjawab tantangan itu dengan memperkuat riset, teknologi, dan akses pembiayaan bagi petani.

“Ketahanan pangan bukan sekadar soal angka produksi, tapi juga soal menjaga keberlanjutan, kesejahteraan petani, dan kedaulatan pangan bangsa,” tutup Amran.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network