Tim Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi mencatat sejak Januari hingga Agustus 2025 sudah ada 448,73 hektare lahan terbakar. Seluruh titik kebakaran itu sudah berhasil ditangani dan dipadamkan.
Berdasarkan laporan harian resmi yang diterima, Jumat (29/8/2025), luas lahan terbakar itu tersebar di sejumlah kabupaten. "Totalnya 448,73 hektare dari 1 Januari hingga 29 Agustus 2025 dan semua lokasi sudah berhasil dipadamkan," bunyi laporan tim siaga darurat Karhutla.
Rinciannya, kebakaran terluas terjadi di Kabupaten Muaro Jambi dengan 270 hektare. Disusul Sarolangun 71,60 hektare, Tanjab Barat 64,80 hektare, Batanghari 18,46 hektare, Tebo 18,20 hektare, Merangin 3,67 hektare, Bungo 2,5 hektare, dan Tanjab Timur 1,5 hektare. Sementara wilayah Kerinci, Sungai Penuh, dan Kota Jambi nihil kebakaran.
Sampai hari ini, Selasa (3/9/2025), kondisi di Jambi terpantau tanpa hotspot. Total hotspot terdeteksi sejak 1 Januari hingga 3 September 2025 berjumlah 362 titik berdasarkan satelit Aqua Terra dan Suomi NPP.
Untuk penegakan hukum, sejak 9 Juli hingga 14 Agustus 2025, tercatat ada 21 kasus Karhutla yang ditangani. Rinciannya, dua kasus sudah masuk tahap I, satu kasus pada tahap penyidikan, 15 kasus masih penyelidikan, serta tiga kasus sudah P19. Dari kasus itu, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara itu, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di sejumlah wilayah Jambi masih tergolong aman. Data terbaru menunjukkan Kota Jambi berada di angka 54 (sedang), Muaro Jambi 40 (baik), Tanjab Timur 38 (baik), dan Tebo 26 (baik).
Tim juga mencatat tingkat kemudahan terbakar lapisan atas permukaan tanah di Provinsi Jambi pada 4 September 2025 berada pada kategori aman atau tidak mudah terbakar. Hanya sebagian kecil wilayah Bungo yang masuk kategori mudah terbakar.
Pada 5 September 2025, kondisi serupa masih berlaku. Sebagian besar wilayah Jambi aman, dengan sebagian kecil Kabupaten Bungo dan Merangin masuk kategori mudah hingga sangat mudah terbakar. (*)
Add new comment