Komitmen Drs. H. Hasan Basri Agus (HBA) terhadap pendidikan Islam di Jambi terus berlanjut. Kali ini, Anggota Komisi VIII DPR RI itu turun langsung untuk menyerap aspirasi dari 120 Kepala Madrasah se-Kota Jambi dan para guru Pamong dalam forum "Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam)".
Acara yang digelar di Hotel Wiltop, Kota Jambi, pada Kamis (23/10/2025) ini menjadi wadah bagi para pimpinan madrasah untuk menyampaikan keluh kesah mereka secara langsung.
Forum ini merupakan inisiatif HBA yang menggandeng Kemenag RI, dengan UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi sebagai pelaksana teknis.
Mengusung tema "Penguatan Manajemen Berbasis Sekolah", acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi, Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, serta menghadirkan Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Jambi, H. Habibi, S.Sos, sebagai narasumber.
Suasana forum yang dipandu Tenaga Ahli Utama DPR RI, Ir. H. Syahrasaddin, M.Si, langsung berlangsung interaktif dan penuh empati. Saat sesi dialog dibuka, para kepala madrasah tak ragu menyampaikan berbagai persoalan pelik yang dihadapi di lapangan.
Isu krusial yang mengemuka adalah permintaan bantuan sarana dan prasarana (sarpras) untuk madrasah-madrasah yang terdampak banjir. Selain itu, masalah klasik seperti perbaikan fasilitas sanitasi (WC) juga menjadi sorotan.
Namun, isu yang paling kencang disuarakan adalah soal nasib guru. Para kepala madrasah meminta kejelasan terkait sertifikasi bagi guru madrasah swasta serta mendesak adanya peluang pengangkatan guru madrasah swasta menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Peserta juga menyoroti minimnya akses bantuan revitalisasi bangunan madrasah dalam program nasional, serta meminta bimbingan pengelolaan Dana BOS," ungkap salah satu peserta dalam forum.
Menanggapi 'curhatan' panjang tersebut, HBA bersama para narasumber memberikan jawaban lugas dan solutif. HBA memastikan tidak ada aspirasi yang akan terlewat dan berjanji akan menindaklanjutinya sesuai kewenangan.
"Kalau menyangkut ranah daerah, akan kami komunikasikan dengan gubernur, wali kota, atau bupati. Namun bila terkait kebijakan pusat, akan kami bawa dalam rapat Komisi VIII DPR RI bersama kementerian terkait," tegas HBA.
Mantan Gubernur Jambi ini menekankan, pendidikan Islam harus adaptif dan humanis tanpa kehilangan ruh keindonesiaannya. Baginya, kolaborasi adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045 dan ini adalah wujud nyata prinsipnya: "Power is for service" (kekuasaan digunakan untuk melayani umat).
Salah satu peserta, Nani Elivira, mengaku sangat berterima kasih atas kesempatan langka ini.
"Biasanya sulit bertemu anggota DPR RI. Lewat kegiatan ini, kami bisa langsung menyampaikan aspirasi dan mendapat penjelasan konkret," ujarnya lega.
Forum "Ngopi" ini sekali lagi menegaskan peran HBA sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat di daerah dengan para pengambil kebijakan di tingkat pusat.(*)
Sumber: Jambi 28 TV
Add new comment