Genangan air yang menghambat lalu lintas di Simpang Mayang saat hujan dengan curah tinggi di Kota Jambi pada Jumat (12/12/2025) turut dipicu adanya penyumbatan drainase. Aliran air di drainase yang berada di RT 23, Kelurahan Simpang Tiga Sipin, Kecamatan Telanaipura, Simpang Mayang tersebut tersumbat sehingga melimpah ke jalan raya dan nyaris masuk ke sejumlah ruko-ruko di Jalan Kapten A Bakarudin. Adanya tumpukan sampah itu terkuak saat sejumlah pihak gotong royong membersihkan saluran drainase tersebut, Rabu (17/12/2025).
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Jambi, unsur Kepolisian, TNI, pihak kecamatan dan kelurahan, bergotong royong membersihkan saluran air di lingkungan permukiman tersebut. Petugas yang masuk ke dalam drainase mengeluarkan aneka sampah, sedimen yang menyumbat saluran.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Jambi, Berlianto, menjelaskan bahwa penyumbatan saluran air menjadi pemicu utama terjadinya genangan air di kawasan tersebut. "Krosing box, krosing drainase yang disaranin dimensinya terlalu kecil, (Dinas) SDA sedang membuat DED (Detailed Engineering Design) terkait krosing ini," ujarnya, Rabu (17/12/2025) di lokasi.
Ia menambahkan, kewenangan terkait penanganan krosing drainase tersebut berada di bawah Dinas PUPR Provinsi Jambi. Meski demikian, pihaknya telah melakukan koordinasi lintas instansi guna mencari solusi jangka panjang.
Sementara itu, Kepala Damkartan Kota Jambi, Mustari, menyampaikan bahwa kegiatan pembersihan yang dilakukan oleh tim gabungan ini bersifat penanganan sementara untuk mengatasi penyumbatan saluran air. "Kita lihat banyak sekali sampah, saluran pipa yang ada di drainase, sehingga terjadinya penyumbatan," ungkapnya.
Dalam upaya mempercepat proses pembersihan, Mustari menyebutkan bahwa Jambi Business Center (JBC) turut memberikan bantuan berupa mesin air. "Menggunakan mesin yang dibantu pihak JBC kepada RT yang terdampak, dan mudah-mudahan dapat dimanfaatkan ketika terjadi atau pasca hujan, melakukan penyedot terhadap genang-genangan air," sebutnya.
Di akhir keterangannya, Mustari mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan. Pasalnya, kondisi cuaca hidrometeorologi diperkirakan masih akan berlangsung hingga Januari 2026, dengan intensitas hujan yang berpotensi terus terjadi.(*)



Add new comment