Membaca Puisi Sanggu Guti Ru di Momen Perayaan Hari Guru Nasional 2024

WIB
IST

Ada banyak cara memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Senin 25 November 2024. Bisa dengan memberi kado kepada guru, memberikan ucapan selamat, atau rupa-rupa cara lainnya.

Selebihnya, bisa dengan cara kembali membumikan karya-karya popular guru di Indonesia. Salah satunya puisi berjudul "Sanggu Guti Ru" karya Ahmad Zainul Hamdi. Bait-bait puisi tentang guru ini ditulis dengan indah. Coba cermati, kemudian baca dengan lirih bait demi bait dengan ritme dan irama melankolis. Syahdu nian.

Puisi ini ditulis oleh Mas Inung, demikian sapaan gaul Ahmad Zainul Hamdi. Saat ini ia menjabat sebagai Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Dalam salah satu penggalan puisi itu, ia menyinggung, atau lebih tepatnya memberi kritik sosial bagaimana seorang guru seharusnya mengajar.

"Jika kenakalan selalu berbalas cambukan Kau lebarkan lengan lengan tanganmu memeluk anak-anak nakal itu agar tak salah jalan terlalu jauh"

Kurang lebih bisa dipahami seperti ini, guru tidak seharusnya membalas kenakalan anak-anak remaja dengan cambukan. Guru harus merangkul, memeluk anak-anak bengal agar tidak semakin salah kaprah jalan hidupnya menjadi kian nakal.

Untuk lebih detailnya seperti apa lirik puisi "Sanggu Guti Ru", berikut ini liriknya:

SANGGU GUTI RU

Sanggu Guti Ru

Karena kau tahu manusia tertatih saat bayi

Kau tuntun mereka ke ufuk timur menjumpai sang surya

agar tulang tulang tak rapuh melemah

Sanggu Guti Ru

Karena desahmu ibarat lecut cemeti batara

Kau ulas bibirmu dengan titah laksana sang ayah

Yang memanggul beban hidup anak-anaknya

Sanggu Guti Ru

Jika kenakalan selalu berbalas cambukan

Kau lebarkan lengan lengan tanganmu memeluk anak-anak nakal itu agar tak salah jalan terlalu jauh

Sanggu Guti Ru

Karena Tuhan telah menfirmankan janji bahwa setiap hamba secara adil telah dicukupi rejeki

Kau sesekali berkeluh kesah tentang pemotongan yang tak jelas ke mana dan untuk apa

Kau disergah dengan tuduhan tak ikhlas dan amanah

Sanggu Guti Ru

Karena kau tahu kisah lilin di atas meja

Bersama angin berembun kau sigapkan langkahmu

Membiarkan anak anakmu terlelap di ranjang kusam

Berharap esok hari gemerlap tak kelam

Sanggu Guti Ru

Karena ilmu dibagi Tuhan merata Kau kisahkan para bijak Yunani Baghdad hingga Cordova

Kami ternganga sedikit ngerti sambil menggumam karena main bersama teman terputus harus sekolah

Karena kau tahu mudahnya harapan dan sulitnya mewujudkan

Entah mengapa tanganmu hanya berderiji telunjuk dan ibu jari

Mungkin karena engkau tak ingin kami meriut berkecil hati sebelum mendaki

Sanggu Guti Ru

Karena kau tahu hidup adalah padang kurusetra laga kurawa dan pandawa

Kau tak kecewa jika kami menjawab 1 +1 bukan 2

Sekalipun mestinya kami sadar bahwa itu caramu kelak ketika kami jadi pejabat bergaji tak korupsi

Sumber: https://arina.id/edukasi/ar-0BM2F/membaca-puisi-sanggu-guti-ru-di-momen-perayaan-hari-guru-nasional-2024

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.