KERINCI – Ketua GP Ansor Kabupaten Kerinci, M. Hanil, mengkritik keras pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) Kerinci yang dinilai bermasalah. Ia menegaskan bahwa kepemimpinan Zukhrisman selama lima tahun terakhir telah membuat organisasi NU di Kerinci tidak aktif, bahkan terkesan mati suri.
“Selama lima tahun terakhir, hampir tidak ada kegiatan dan aktivitas NU. Organisasi ini seolah mati suri di bawah kepemimpinan Zukhrisman,” ungkap Hanil, Rabu (18/12).
Hanil juga menyoroti indikasi kuat adanya pelanggaran aturan organisasi dalam upaya Zukhrisman mempertahankan kekuasaannya sebagai Ketua PCNU Kerinci. Menurutnya, Zukhrisman menggunakan berbagai cara yang diduga melanggar aturan untuk kembali memimpin, termasuk dengan menunjuk beberapa pihak secara sepihak tanpa mekanisme yang jelas.
Dugaan Pelanggaran dalam Pelaksanaan Konfercab
Hanil mengungkapkan sejumlah dugaan pelanggaran serius dalam proses pelaksanaan Konfercab NU Kerinci:
- MWC Tidak Dibentuk Sesuai Mekanisme
Hanil menyebut PCNU Kerinci diduga hanya menunjuk Majelis Wakil Cabang (MWC) di beberapa kecamatan tanpa melalui mekanisme pembentukan sesuai Peraturan Perkumpulan NU. Bahkan, beberapa MWC yang ditunjuk diduga berasal dari keluarga dekat Zukhrisman, yang kapasitas kader NU-nya diragukan.“Diduga PCNU sengaja menunjuk keluarga dekat yang pengkaderan NU-nya dipertanyakan. Demi kepentingan politik, mereka juga tidak menunjuk MWC di lima dari 18 kecamatan di Kerinci,” ungkap Hanil. - Undangan Tidak Sesuai Aturan
Pelaksanaan Konfercab dinilai cacat hukum karena undangan tidak disampaikan sesuai ketentuan. Seharusnya undangan disampaikan paling lambat lima hari sebelum pelaksanaan, namun beberapa MWC mengaku baru mendapat undangan dua hari sebelum Konfercab.“Ini jelas melanggar aturan. Undangan seharusnya disampaikan jauh hari sebelumnya, bukan mendadak seperti ini,” tambahnya. - Tabulasi AHWA Tidak Jelas
Hingga satu hari sebelum pelaksanaan Konfercab, tabulasi penghitungan suara untuk Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) belum terlaksana. Hal ini menimbulkan dugaan adanya upaya untuk memanipulasi hasil pemilihan.“Proses tabulasi suara untuk AHWA seharusnya sudah selesai jauh sebelum Konfercab, tapi sampai satu hari sebelum acara, itu belum terlaksana. Ini semakin mencurigakan,” ujar Hanil.
Melihat berbagai pelanggaran yang terjadi, Hanil mendesak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk segera turun tangan menyelesaikan permasalahan di tubuh PCNU Kerinci. Menurutnya, intervensi PBNU sangat diperlukan untuk memastikan organisasi berjalan sesuai dengan aturan dan memberikan manfaat bagi umat.
“Kita ingin organisasi NU berjalan dengan baik, tertib, dan benar-benar berbuat untuk umat. Harapan kami, PBNU segera mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tegas Hanil.
Hingga kini, pelaksanaan Konfercab NU Kerinci terus menjadi sorotan, dengan semakin banyak pihak yang menginginkan evaluasi total terhadap kepemimpinan Zukhrisman. Desakan agar PBNU turun tangan semakin menguat, terutama dari badan otonom (Banom) NU yang merasa diabaikan selama ini.(*)
Add new comment