Jambi – Pasangan calon (Paslon) Gubernur Jambi, Al Haris-Abdullah Sani, terus menunjukkan dominasinya di Kota Jambi berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis oleh Public Trust Institute (PUTIN). Dalam survei yang dilakukan antara tanggal 12 hingga 17 September 2024, Al Haris-Abdullah Sani berhasil meraih elektabilitas sebesar 69,50 persen, jauh mengungguli paslon Romi-Sudirman yang hanya memperoleh 26,30 persen. Sebanyak 4,20 persen responden belum menentukan pilihannya.
Survei ini dilakukan di 51 kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan di Kota Jambi, dengan jumlah sampel sebanyak 600 responden. Direktur Eksekutif PUTIN, Pahruddin, menjelaskan bahwa survei ini memiliki margin of error sebesar 4 persen.
“Berdasarkan hasil survei di Kota Jambi, Al Haris-Abdullah Sani masih unggul dengan selisih yang cukup signifikan. Artinya, mayoritas responden di wilayah ini sudah menetapkan pilihan mereka,” ujar Pahruddin dalam pemaparan hasil survei yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Jambi pada Kamis (26/9/2024).
Keunggulan Al Haris-Abdullah Sani di Kota Jambi menunjukkan bahwa pasangan ini masih memiliki daya tarik yang kuat di kalangan pemilih kota. Tingginya elektabilitas ini menandakan bahwa program-program yang diusung serta rekam jejak keduanya, khususnya dalam memimpin Jambi, mendapat sambutan positif dari masyarakat perkotaan.
Sementara itu, paslon Romi-Sudirman dengan elektabilitas 26,30 persen menghadapi tantangan besar untuk mengejar ketertinggalan, terutama dengan semakin dekatnya masa kampanye Pilkada Serentak 2024.
Pahruddin juga menekankan bahwa survei ini dilakukan bertepatan dengan masa pra-kampanye, di mana sebagian besar responden sudah memiliki preferensi yang cukup jelas. “Ini menggambarkan bahwa pemilih di Kota Jambi sudah memiliki pilihan kuat, meski demikian masih ada ruang bagi perubahan, terutama dengan pemilih yang belum menentukan pilihannya,” tambahnya.
Dengan data ini, pasangan Al Haris-Abdullah Sani tampak memiliki posisi yang sangat strategis menuju Pilkada 2024 di Jambi. Pertanyaannya kini adalah, apakah pasangan Romi-Sudirman mampu memanfaatkan waktu tersisa untuk meningkatkan elektabilitas mereka dan bersaing lebih ketat di sisa masa kampanye?(*)
Add new comment