JAMBI – Musim hujan yang melanda Provinsi Jambi dalam beberapa minggu terakhir membawa dampak signifikan. Banjir dan tanah longsor dilaporkan terjadi di sejumlah kabupaten dan kota, termasuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Muaro Jambi, Kota Jambi, hingga Kerinci.
Hujan dengan intensitas tinggi telah mengakibatkan banjir di banyak daerah. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, kawasan Batang Asam terendam banjir pada Sabtu (18/1), dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Rumah-rumah penduduk dan fasilitas umum, termasuk jalan raya, ikut terendam. Hal serupa terjadi di Desa Kampisi, Renah Mendalu, memaksa warga mengungsi sementara.
Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, banjir melanda Kampung Singkep, Kecamatan Muara Sabak Barat, menenggelamkan rumah warga dan fasilitas umum. Selain itu, gelombang pasang dan banjir rob menghancurkan rumah-rumah di pesisir timur. Camat Sadu, Faisal, mencatat bahwa tiga rumah di Desa Air Hitam Laut rusak berat, lima rusak ringan, dan di Desa Sungai Jambat lima rumah rusak berat, tiga rusak sedang, serta empat rusak ringan.
“Kami mengimbau warga pesisir tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang diperkirakan berlangsung hingga beberapa hari ke depan,” ujar Faisal.
Di Kota Jambi, banjir merendam sejumlah titik, termasuk RT 32 dan 33 Kelurahan Lingkar Selatan. Hujan deras semalaman mengakibatkan drainase kecil tak mampu menampung debit air. Susi, warga setempat, menuturkan air mulai masuk rumah sekitar pukul 05.00 WIB.
“Jam dua pagi air sudah sampai teras, dan azan subuh air masuk rumah. Kami berharap pemerintah segera mencari solusi agar banjir seperti ini tidak terulang,” ujar Susi.
Banjir juga melanda kawasan Pasir Putih dekat SMKN 2 Kota Jambi, daerah yang sebelumnya jarang terkena banjir. Di Kabupaten Muaro Jambi, kawasan Tangkit Lama turut terdampak dengan puluhan rumah terendam.
Di Kabupaten Kerinci, longsor terjadi di kawasan wisata Air Terjun Telun Berasap, Desa Leter W, pada Jumat (17/1). Tidak ada korban jiwa, tetapi area pondok untuk melihat air terjun hancur diterjang kayu besar.
Usman Arifin, Kepala UPTD Pariwisata, menyatakan, “Longsor terjadi akibat hujan deras dan tanah yang sudah sangat basah. Untuk sementara, objek wisata ini ditutup.”
Dengan musim hujan yang diperkirakan masih akan berlangsung, tantangan bagi masyarakat Jambi semakin berat. Tidak hanya kerugian material, warga juga menghadapi ancaman keselamatan. Mereka berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret, baik melalui perbaikan drainase, bantuan evakuasi, hingga mitigasi bencana.
Musim ini kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam di daerah-daerah rawan seperti Jambi. Seiring dengan upaya mitigasi yang berjalan, masyarakat menanti langkah nyata dari pemerintah untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan mereka.(*)
Add new comment