MUARA TEBO – Penerimaan pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Tebo mengalami penurunan pada tahun 2024, diduga akibat rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak. Hal ini berdampak pada pencapaian target yang tidak maksimal dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala UPT Samsat Tebo, M. Ridwan, mengungkapkan bahwa dari target penerimaan pajak sebesar Rp 35,97 miliar dalam satu tahun, hanya tercapai 95 persen.
"Iya, tahun 2024 lalu mengalami penurunan. Kemungkinan disebabkan oleh kurangnya kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor," ujar Ridwan, Kamis (30/1/2025).
Ridwan menegaskan bahwa pajak kendaraan bermotor merupakan sumber pendapatan penting bagi daerah. Semakin banyak pajak yang dibayarkan, semakin besar pula opsen pajak yang akan masuk ke Kabupaten Tebo, yang nantinya digunakan untuk pembangunan dan peningkatan fasilitas publik.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Tebo agar segera membayar pajak kendaraannya, terutama bagi yang sudah jatuh tempo. Kepatuhan membayar pajak sangat berpengaruh terhadap pemasukan daerah," tambahnya.
Terkait kemungkinan adanya program pemutihan pajak kendaraan di tahun 2025, Ridwan mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi Jambi.
"Hingga saat ini belum ada kebijakan resmi dari Pemprov Jambi mengenai pemutihan pajak kendaraan untuk tahun ini. Kami akan menginformasikan lebih lanjut jika ada kebijakan baru," pungkasnya.
Dengan adanya penurunan penerimaan pajak ini, diharapkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak tepat waktu semakin meningkat, sehingga target pajak daerah dapat kembali tercapai dan mendukung pembangunan di Kabupaten Tebo. (*)
Add new comment