BETUNG, SUMSEL – Pembangunan Jalan Tol Betung–Jambi Seksi 1A yang menjadi bagian penting dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terus menunjukkan progres signifikan. Hingga akhir September 2025, proyek strategis nasional yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) telah mencapai 49%.
Tol sepanjang 30,8 kilometer ini nantinya akan memangkas waktu tempuh Betung–Supat Induk dari 90 menit menjadi hanya 30 menit, sekaligus memperkuat konektivitas antara Sumatera Selatan dan Jambi.
“Progres Tol Betung–Jambi Seksi 1A sudah mencapai 49%. Ruas ini meliputi main road sepanjang 30,8 km, access road interchange Betung 2,2 km, Gerbang Tol Betung, Intersection Betung, dan sejumlah jembatan underpass,” ujar Aditya Novendra Jaya, Direktur Operasi III HKI, Selasa (7/10/2025).
HKI dalam proyek ini tidak sekadar mengejar kecepatan pembangunan, tetapi juga menanamkan standar mutu melalui teknologi konstruksi canggih dan sistem monitoring digital.
Beberapa inovasi yang digunakan meliputi:
- Building Information Modelling (BIM) untuk koordinasi desain dan pelaksanaan.
- Survei topografi berbasis LiDAR guna meningkatkan akurasi perencanaan.
- Electronic Density Gauge (EDG) untuk mengukur kepadatan tanah tanpa merusak permukaan.
- UAV Photogrammetry dan Terrestrial Laser Scanner (TLS) untuk memantau volume pekerjaan secara presisi.
- Load Scanner untuk verifikasi volume material.
- Immersite360, inovasi berbasis realitas virtual milik HKI, yang memungkinkan pemantauan proyek secara real-time dan interaktif dari jarak jauh.
“Teknologi ini membuat pengawasan lebih transparan dan keputusan bisa diambil lebih cepat berbasis data,” terang Aditya.
Proyek tol ini juga menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan (green construction).
Sejak tahap pra-konstruksi hingga pelaksanaan, HKI melakukan pemantauan kualitas udara, air, dan emisi serta pengelolaan limbah B3 berbasis risiko.
Alat berat yang digunakan dipastikan berusia muda untuk menekan emisi karbon, sementara program re-plantasi di area terbuka dilakukan untuk menjaga ekosistem sekitar.
Selain itu, program QHSSE Pass diterapkan guna memastikan keselamatan kerja, mutu proyek, dan kepedulian terhadap lingkungan tetap terjaga.
“Kami ingin proyek infrastruktur besar seperti JTTS tidak hanya fokus pada fisik jalan, tapi juga berdampak positif bagi lingkungan,” tambah Aditya.
Pembangunan Tol Betung–Jambi Seksi 1A tidak hanya membuka akses antarwilayah, tetapi juga menghidupkan ekonomi lokal.
Sebanyak 38% tenaga kerja proyek berasal dari masyarakat sekitar, dan aktivitas konstruksi telah meningkatkan penjualan bahan pokok serta jasa di kawasan Betung.
“Ke depan, kami berharap proyek ini terus memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar, tidak hanya lewat konektivitas, tapi juga lewat ekonomi lokal yang tumbuh,” tutup Aditya Novendra Jaya.
HKI kini juga tengah mengerjakan beberapa proyek besar lainnya di jaringan Jalan Tol Trans Sumatera, antara lain:
- Tol Lingkar Pekanbaru
- Palembang–Betung Seksi III
- Palembang–Betung Struktur
- Betung–Jambi Seksi 1B, 2A, dan 2B
Sementara di luar proyek JTTS, HKI juga menangani Jalan Tol Cikampek Selatan Paket 2A, yang menjadi bagian penting konektivitas di Jawa Barat.
Proyek Tol Betung–Jambi menjadi salah satu poros strategis dalam rencana besar Trans Sumatera yang akan memangkas waktu tempuh dari Lampung hingga Aceh.
Selain mempercepat mobilitas logistik, proyek ini diharapkan mampu mendorong transformasi ekonomi wilayah Jambi–Sumsel, membuka kawasan industri baru, serta memperluas rantai pasok pertanian dan energi.
Dengan progres hampir setengah jalan, Tol Betung–Jambi Seksi 1A kini menjadi simbol percepatan pembangunan Sumatera yang modern, efisien, dan berkelanjutan.(*)
Add new comment