(Analisis Strategi, Teori, dan Implementasi Pembangunan Daerah Berbasis Konektivitas Udara Global)
Oleh:
Prof. Dr. Mukhtar Latif
Tenaga Ahli Gubernur Jambi
A. Pendahuluan
Provinsi Jambi berdiri di jantung Pulau Sumatera, menyimpan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, letak geografis yang strategis, serta masyarakat yang memiliki semangat mobilitas tinggi. Namun, potensi besar ini belum sepenuhnya terhubung dengan dunia global. Akses penerbangan internasional masih terbatas, ekspor bernilai tambah masih rendah, dan mobilitas sumber daya manusia (SDM) produktif menuju jejaring internasional belum optimal.
Dalam konteks ekonomi modern, penguasaan udara bukan lagi simbol kemewahan, tetapi infrastruktur strategis untuk mempercepat integrasi ekonomi dan peradaban. Konektivitas udara menghubungkan kota, bangsa, dan pasar dunia dalam lintasan waktu yang singkat. Dengan membangun bandara internasional dan membuka rute lintas benua, Jambi sesungguhnya tengah meretas lintas batas angkasa yang menjadikan langit bukan batas, melainkan jembatan kemajuan.
Paper ini membahas strategi dan teori percepatan pembangunan daerah berbasis konektivitas udara global, menguraikan hambatan aktual di Jambi, posisi strategis wilayahnya dalam jaringan Sumatera, dan arah kebijakan untuk mengangkat SDM produktif serta investasi ekonomi baru yang berdaya saing dunia.
B. Teori Percepatan Membangun Daerah dengan Membuka Isolasi Transportasi Udara Lintas Dunia
Percepatan pembangunan wilayah melalui infrastruktur udara didukung oleh tiga teori utama:
- Teori Pertumbuhan Endogen (Endogenous Growth Theory) – menekankan bahwa peningkatan produktivitas bergantung pada inovasi, modal manusia, dan konektivitas informasi (Romer, 1990; Jones, 2022). Penerbangan internasional mempercepat arus ide dan modal.
- New Economic Geography (Krugman, Fujita) – menyatakan bahwa keterhubungan transportasi memperluas pasar efektif dan mengurangi biaya aglomerasi. Wilayah dengan akses udara global menjadi pusat distribusi dan inovasi.
- Connectivity Theory (Graham & Dennis, 2021) – bandara internasional berperan sebagai katalis ekonomi lokal dengan efek ganda terhadap pariwisata, perdagangan, dan jasa.
Contoh dunia seperti Dubai, Doha, dan Changi menunjukkan kemakmuran dibangun dari langit ke bumi, bukan sebaliknya. Artinya, pembangunan bandara internasional Jambi harus dilihat sebagai strategi ekonomi, bukan sekadar proyek fisik.
C. Tembok Jambi Merambah Penerbangan Dunia
Jambi memiliki potensi besar, namun lima “tembok” utama perlu diatasi:
- Keterbatasan Infrastruktur Bandara – Bandara Sultan Thaha belum memenuhi syarat internasional: panjang runway, kargo, dan terminal masih terbatas.
- Integrasi Transportasi Darat Lemah – Akses ke bandara belum tersambung optimal dengan jalan tol lintas Sumatera.
- Regulasi dan Skema Pendanaan Rumit – Skema KPBU (Perpres 38/2015) dan PSN (Perpres 3/2016 jo 109/2020) perlu segera diaktifkan.
- SDM Transportasi dan Layanan Bandara Terbatas – Tenaga ahli bersertifikat internasional masih minim.
- Branding dan Diplomasi Rute Belum Kuat – Belum ada promosi internasional intensif kepada maskapai asing.
Mengurai tembok-tembok tersebut memerlukan pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta dengan paradigma “sky-based regional development.”
D. Posisi Strategis Jambi Membuka Penerbangan Dunia
Secara geografis, Jambi menjadi simpul penting bagi lima provinsi: Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, dan Jambi sendiri.
Riau dan Kepri – pusat industri migas dan perdagangan luar negeri.
Sumatera Barat – pusat pariwisata dan pendidikan.
Sumatera Selatan – basis energi dan industri berat.
Jambi – sumber SDA dengan posisi tengah strategis.
Dengan membangun bandara bertaraf internasional, Jambi berpotensi menjadi posisi potoa strategis udara tengah Sumatera, melayani penumpang dan kargo lintas provinsi. Posisinya dapat mengurangi ketergantungan pada Batam, sumatera Barat, Palembang , Jakarta dan Medan sebagai transit utama.
E. Mimpi Masyarakat Jambi Merambah Dunia
Mimpi masyarakat Jambi kini semakin tinggi seiring meningkatnya mobilitas luar negeri.
- Haji dan Umrah – Ribuan jamaah dari provinsi Jambi bahkan di lima provinsi sekitarnya setiap tahun masih transit ke luar provinsi. Rute langsung Jambi–Jeddah akan menghemat biaya dan waktu hingga 30%.
- Benchmarking Akademik, ASN dan swasta – Mobilitas ke Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah, Cina, Erofa, Amerika meningkat tajam, untuk melakukan benchmark dan kerja sama ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
- Twin City Development – Pemerintah Provinsi Jambi berpeluang mengembangkan kota kembar dengan kota Islam dunia untuk pendidikan, pariwisata, dan industri halal.
Dengan pembukaan rute internasional, masyarakat Jambi akan benar-benar “merambah dunia” secara fisik, intelektual, dan spiritual.
F. Potensi Geografis, Lahan Luas, dan SDA Berlimpah
Provinsi Jambi memiliki:
- Lahan datar luas di Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur, ideal untuk pembangunan bandara baru.
- SDA unggulan: sawit, karet, migas, batu bara, serta hasil hutan.
- Akses pesisir ke Selat Karimata yang strategis untuk ekspor.
Bandara internasional di Jambi dapat menjadi pusat ekspor udara untuk produk hilirisasi seperti karet olahan, biofuel, kopi organik, dan hasil hutan lestari.
Dengan model Aerocity, kawasan bandara dikembangkan menjadi pusat industri logistik, e-commerce, dan teknologi hijau.
G. Strategi Optimalisasi: Penerbangan Membuka Investasi Ekonomi Baru
Langkah strategis Meretas Jambi terbang lintas dunia:
- Skema KPBU (Perpres 38/2015) – Libatkan swasta untuk membangun bandara tanpa membebani APBD.
- Status PSN (Perpres 3/2016 jo 109/2020) – Dapat mempercepat perizinan dan dukungan fiskal nasional.
- Kawasan Hilirisasi dan Aerocity – Integrasi bandara dengan industri pengolahan sawit, karet, dan migas.
- Zona Ekonomi Khusus (KEK) – Insentif fiskal bagi investor internasional.
- Promosi Diplomasi Udara – Pemerintah daerah aktif menggandeng maskapai Malaysia, Arab Saudi, dan UEA untuk membuka rute charter umrah dan bisnis.
Strategi ini akan menciptakan efek berganda terhadap pariwisata, perdagangan, dan kesempatan kerja.
H. Mengangkat SDM Kompetitif dan Produktif Kelas Dunia vs SDA Hilirisasi Produktif
Transformasi udara harus diiringi oleh transformasi manusia. Langkah penting:
- Pendidikan Vokasi Penerbangan dan Logistik – Kolaborasi Universitas Jambi dengan Politeknik Penerbangan, ICAO, dan lembaga global.
- SDM Hilirisasi Produktif – Meningkatkan kompetensi industri pengolahan sawit, karet, dan energi hijau.
- Program Brain Gain Jambi – Menarik diaspora Jambi untuk berkontribusi dalam riset dan investasi.
- Kebijakan Retensi Talenta – Menjamin upah dan karier SDM unggul di dalam daerah.
- Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri – Membangun klaster inovasi dan start-up berbasis logistik dan smart aviation.
Dengan demikian, langit Jambi tidak hanya dipenuhi pesawat, tapi juga ide, inovasi, dan kreativitas.
I. Penutup
Bandara internasional bukan sekadar simbol kemajuan, tetapi tulang punggung konektivitas ekonomi dan sosial.
Untuk itu dapat dilakukan:
- Perlu studi kelayakan komprehensif bagi lokasi bandara internasional (Muaro Jambi atau Tanjabtim).
- Terapkan skema KPBU dan PSN agar pendanaan efisien.
- Bangun Aerocity dan Kawasan Hilirisasi SDA.
- Perkuat SDM vokasional berstandar global.
- Bangun branding “Jambi Sky Hub” sebagai gerbang udara Sumatera ke dunia.
Jika langkah ini diwujudkan, maka visi “Dari Jambi Merambah Dunia: Meretas Lintas Batas Angkasa” bukan hanya slogan, tetapi keniscayaan sejarah.
Jambi akan terbang bukan hanya di langit Nusantara, tetapi di orbit ekonomi dunia.
Daftar Pustaka
- Graham, A., & Dennis, N. (2021). Air Transport and Regional Development: Global Patterns. Routledge.
- Henry, S. (2022). Analisis pasar transportasi udara pasca-pandemi di Indonesia. Jurnal Transportasi Poltekbang Surabaya.
- Sitohang, Y. P. (2024). Analisis struktur ekonomi Provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota: implikasi pembangunan daerah. PIM Journal Universitas Jambi.
- Muslimin, A. (2024). Kebijakan stakeholder dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Kota Jambi. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Universitas Jambi.
- Kurniyadi, A., et al. (2024). Studi kelayakan pengembangan Bandar Udara Depati Parbo Kerinci. ResearchGate Publications.
Regulasi Terkait
- Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
- Peraturan Presiden RI Nomor 38 Tahun 2015 tentang KPBU.
- Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2016 jo. 109 Tahun 2020 tentang Proyek Strategis Nasional.
- Kementerian Perhubungan RI. (2023). Statistik Angkutan Udara Indonesia. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
- Kementerian Perhubungan RI. (2024). Peraturan Menteri Perhubungan tentang Standar Keamanan dan Pelayanan Penerbangan Internasional.
Add new comment