SUNGAI PENUH - Puluhan kendaraan bermotor di Kota Sungai Penuh tak berkutik saat terjaring razia gabungan yang digelar tim Samsat Kerinci. UPTB Samsat Kerinci bersama Polres Kerinci, Jasa Raharja, dan Bidang Pendaerah setempat, pada Rabu (15/10/2025), menyasar kendaraan yang mati pajak dan menggunakan plat non-BH (luar Jambi).
Total 82 unit kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, berhasil dijaring dalam operasi penertiban ini. Bahkan, kendaraan dinas pun tak luput dari pemeriksaan ketat petugas.
Sohar Joni, Kasi Pendataan, Penyuluhan, dan Penagihan Pajak UPTD Samsat Kerinci, mengungkapkan hasil mengejutkan. Dari 82 kendaraan yang terjaring, 53 di antaranya langsung membayar tunggakan pajak di tempat.
"Lebih dari 50% dominan razia tersebut adalah kendaraan plat luar atau non-plat BH," jelas Sohar Joni. Ini menunjukkan banyak kendaraan dari luar daerah yang beroperasi di Sungai Penuh dan Kerinci belum menunaikan kewajiban pajaknya di wilayah tersebut.
Razia ini bukan yang pertama, melainkan bagian dari operasi tiga hari yang menyasar dua titik strategis, Simpang Depat Parbo (Simpang Maradai) dan di depan Pos Lantas Kota Sungai Penuh. Untuk memudahkan wajib pajak, mobil pelayanan Samsat keliling juga disiagakan di lokasi razia.
Selain penindakan, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat. Sohar Joni mengingatkan bahwa program pemutihan pajak kendaraan bermotor masih berlangsung hingga 22 Desember 2025.
"Kami dari Samsat menghimbau kepada masyarakat Kota Sungai Penuh maupun di Kabupaten Kerinci untuk tertib administrasi kendaraan," katanya.
Ia juga khusus mengimbau bagi pemilik kendaraan non-BH untuk segera melakukan balik nama ke Kota Sungai Penuh atau Kerinci. "Supaya kita tertib administrasi kendaraan di sini," tutupnya.
Himbauan ini juga mencakup kepatuhan terhadap Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 untuk mencegah kecelakaan.(*)
Add new comment