Jambi – Sejumlah wilayah di Provinsi Jambi mulai diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, sejumlah titik di daerah itu mengalami genangan air hingga banjir, termasuk beberapa desa di kabupaten dan kawasan perkotaan.
Pada Senin sore (13/10/2025), hujan deras melanda Kota Jambi, menyebabkan genangan di sejumlah ruas jalan utama seperti Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Mayang, dan kawasan Aur Kenali. Kondisi ini menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi, yang mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi munculnya berbagai penyakit pasca banjir.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Provinsi Jambi, Najatul Hasanah, menjelaskan bahwa air banjir dapat menjadi media penyebaran berbagai bibit penyakit berbahaya seperti leptospirosis, diare, infeksi kulit, hingga demam berdarah dengue (DBD).
“Air banjir bisa menjadi media penyebar penyakit. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekitar,” ujar Najatul, Rabu (15/10/2025).
Menurutnya, banjir sering kali membawa limbah dan kotoran yang mengandung mikroorganisme berbahaya. Bila tidak diantisipasi dengan pola hidup bersih dan sehat, masyarakat dapat terpapar penyakit menular yang penyebarannya sulit dikendalikan.
Najatul menekankan pentingnya langkah sederhana namun efektif untuk mencegah penyakit pasca banjir, di antaranya:
- Mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan setelah beraktivitas.
- Membersihkan sisa lumpur dan genangan air menggunakan disinfektan.
- Mengonsumsi makanan bergizi agar daya tahan tubuh tetap kuat.
“Daya tahan tubuh yang baik adalah benteng utama menghadapi risiko penularan penyakit di musim hujan,” jelasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat menggunakan alas kaki tertutup saat beraktivitas di wilayah yang masih tergenang air. Hal ini untuk menghindari leptospirosis, penyakit yang ditularkan melalui air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan, terutama tikus.
Selain menjaga kebersihan diri, masyarakat juga diminta memperhatikan aktivitas anak-anak. Najatul mengingatkan agar anak tidak bermain di air banjir karena dapat menyebabkan penyakit kulit, infeksi, atau luka yang sulit sembuh.
“Anak-anak sebaiknya tidak bermain di genangan air banjir, karena air kotor bisa menyebabkan berbagai penyakit kulit dan infeksi lainnya,” tegasnya.
Dinkes juga mengingatkan potensi ledakan kasus demam berdarah (DBD) akibat genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Masyarakat diimbau menerapkan 3M Plus, yaitu:
- Menguras tempat penampungan air,
- Menutup wadah air,
- Mengubur barang bekas yang dapat menampung air,
serta menambahkan langkah pencegahan seperti menggunakan lotion anti-nyamuk dan memasang kelambu di rumah.
Najatul menegaskan pentingnya deteksi dini terhadap gejala penyakit menular pasca banjir. Warga diminta tidak menunda berobat bila mengalami demam, diare, mual, muntah, atau sakit kepala.
“Segera periksa ke fasilitas kesehatan apabila ada anggota keluarga yang mengalami gejala seperti demam, diare, sakit kepala, atau mual muntah. Penanganan cepat sangat penting agar tidak berkembang menjadi lebih parah,” ujarnya.
Dinkes Provinsi Jambi juga telah menginstruksikan seluruh puskesmas dan rumah sakit di kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi peningkatan kasus penyakit menular selama musim hujan berlangsung.
Dengan kondisi cuaca yang belum menentu dan intensitas hujan yang tinggi, masyarakat diminta menjaga pola hidup bersih dan waspada terhadap risiko kesehatan lingkungan. Pemerintah Provinsi Jambi juga terus memantau perkembangan kondisi banjir dan kesiapan tenaga kesehatan di lapangan.
“Kami harap masyarakat bisa bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan selalu siap menghadapi musim hujan dengan perilaku hidup bersih dan sehat,” tutup Najatul Hasanah.(*)
Add new comment