Jambi - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jambi (Unja) menggelar aksi nyata di tengah masyarakat lewat pemeriksaan kesehatan gratis dan edukasi bagi ibu hamil. Bertempat di Puskesmas Pakuan Baru, Kota Jambi, mereka menggaungkan pentingnya deteksi dini untuk mencegah preeklampsia dan eklampsia, komplikasi kehamilan yang bisa berujung fatal.
Kegiatan bertajuk 'MOMENT Take an Action 1.0' ini digagas oleh Vira Fadilah, finalis Ambassador of Public Health AMSA-Indonesia 2025. Sejak Sabtu (11/10/2025) pagi, puluhan ibu hamil tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang berlangsung hingga siang hari.
"Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa deteksi dini sangat penting. Banyak ibu yang tidak tahu kalau tekanan darah tinggi saat hamil bisa menyebabkan kejang bahkan kematian. MOMENT hadir untuk menjembatani edukasi itu," ujar Vira Fadilah selaku Project Officer di lokasi.
Acara ini tidak main-main, sebab turut menggandeng Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Jambi. Dokter spesialis dr. Zul Andriahta, Sp.OG, bahkan hadir langsung sebagai narasumber utama untuk memberikan pencerahan kepada para peserta.
Sejak pukul 08.00 WIB, halaman Puskesmas Pakuan Baru sudah diramaikan oleh para ibu hamil dan keluarga mereka. Para mahasiswa dengan sigap melayani pemeriksaan tekanan darah, gula darah, hingga kolesterol secara gratis.
Suasana semakin hidup saat sesi penyuluhan dimulai. Para ibu hamil diberi pemahaman mendalam tentang tanda-tanda bahaya preeklampsia, seperti bengkak pada kaki dan tangan, sakit kepala hebat, hingga gangguan penglihatan. Mereka juga diajarkan pentingnya pola makan sehat dan rutin melakukan antenatal care (ANC).
Kepala Puskesmas Pakuan Baru, dr. Hj. Raodah, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, kolaborasi seperti ini sangat efektif untuk memperluas jangkauan edukasi kesehatan.
"Edukasi seperti ini sangat kami apresiasi karena masih banyak ibu hamil yang datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi sudah berat. Kegiatan kolaboratif seperti MOMENT ini sangat membantu kami," ungkap dr. Hj. Raodah.
Gerakan ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan data RSUD Raden Mattaher Jambi, kasus preeklampsia di Provinsi Jambi menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. Pada 2021 tercatat ada 81 kasus, dan melonjak menjadi 143 kasus pada 2023.
Secara global, WHO (2023) mencatat preeklampsia dan eklampsia menyumbang 14% dari total kematian ibu di seluruh dunia.
"Preeklampsia bisa dicegah dengan pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat. Kami ingin masyarakat Jambi lebih waspada sejak dini," tegas Vira.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan pembagian suvenir edukatif. Gerakan MOMENT berkomitmen untuk terus berlanjut, dengan rencana aksi berikutnya seperti pemeriksaan massal di area Car Free Day dan kelas yoga publik.
"Setiap observasi kecil seorang ibu bisa menyelamatkan dua nyawa sekaligus," tutup Vira.(*)
Add new comment