ACEH TAMIANG – Bantuan kemanusiaan akhirnya mulai menjangkau desa-desa terdampak banjir besar di Aceh Tamiang dan Kota Langsa, setelah hampir dua pekan sejumlah kawasan terisolir dan tidak tersentuh suplai logistik.
Tim PTPN IV Regional VI menjadi salah satu yang pertama berhasil menembus wilayah dengan genangan tinggi, membawa pasokan air bersih dan kebutuhan pokok untuk warga yang selama ini bertahan tanpa kepastian bantuan.
Salah satu daerah yang baru tersentuh bantuan adalah Kampung Alur Bemban, wilayah yang jalur utamanya terputus sejak banjir menerjang.
Fitri, warga setempat, mengaku desanya belum pernah mendapat distribusi air bersih sejak banjir terjadi.
“Selama ini kami minum air mentah karena belum pernah ada bantuan air bersih masuk,” ujarnya, Rabu (3/12). “Baru hari ini dapat bantuan. Kami sangat berterima kasih.”
Menurut warga, minimnya akses jalan membuat tanki air maupun kendaraan bantuan lainnya tidak bisa masuk. Kondisi ini menyebabkan ratusan warga bertahan dengan kondisi seadanya meski sanitasi dan kebutuhan pangan kian darurat.
Sejumlah jalur utama menuju desa dan permukiman terdampak memang tidak bisa dilalui sejak awal banjir. Air setinggi pinggang hingga dada orang dewasa membuat kendaraan roda empat mustahil bergerak, sementara perahu karet terbatas jumlahnya.
Beberapa wilayah bahkan sepenuhnya terputus, termasuk Desa Tanjung Seumantoh, Langsa Lama, Alue Bulu, hingga permukiman sekitar Afdeling I–III Kebun Lama.
Di Langsa Baroh, warga Perumahan Karyawan Afdeling II dan III Desa Paya Tampah juga sempat terisolir akibat badan jalan rusak parah terkena arus banjir.
Region Head Regional VI PTPN IV, Yudi Cahyadi, mengatakan tim turun sesuai arahan direksi agar kebutuhan dasar warga tidak terus terabaikan.
“Arahan Direksi jelas. Dalam kondisi seperti ini yang terpenting adalah kecepatan dan ketepatan. Kami bergerak semaksimal mungkin,” kata Yudi.
Bantuan yang dibawa antara lain air bersih dalam drum besar serta paket sembako berisi beras, mi instan, minyak goreng, dan telur—barang-barang yang paling dibutuhkan warga selama masa banjir.
Respons cepat tim lapangan mendapat apresiasi dari warga yang sebelumnya belum tersentuh bantuan pemerintah maupun lembaga kemanusiaan.
Menurut Yudi, distribusi bantuan merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Tim akan terus memantau kondisi dan mengirimkan bantuan lanjutan jika situasi belum pulih.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat, terutama mereka yang rumahnya rusak atau kehilangan akses kebutuhan pokok. Kami akan terus memantau kondisi dan siap memberi dukungan bila diperlukan,” ujarnya.
Hingga hari ini, sebagian wilayah Aceh Tamiang dan Langsa masih tergenang. Warga berharap bantuan semakin merata seiring membaiknya cuaca dan mulai terbukanya jalur ke desa-desa yang selama ini terisolir.
(*)
Add new comment