JAMBI – PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS) dan group berhasil mencetak sejarah baru sebagai percontohan nasional, melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 2018 hektar dengan pola pendekatan landscape terintegrasi (integratif landscape approach) yaitu model penerapan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan perusahaan.
Demikian disampaikan Ir Handayaningsih, Direktur Teknik Konservasi Tanah dan Reklamasi Hutan Dirjen Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan, Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Kamis (24/10/2025), didampingi Direktur Rehabilitasi Hutan Kemenhut, Nikolas Nugroho Surjobasuindro S.Hut.
“Terhadap tiga perusahaan ini (PT SAS Group) kami sampaikan apresiasi atas perannya yang cukup besar, membangun secara kolaboratif bagaimana model rehabilitas DAS yang sesungguhnya, saya mendorong ini sebagai inisiator, bisa menjadi pola jangka panjang dan berkelanjutan,” ujarnya usai acara penanaman perdana pohon di kawasan rehabilitasi DAS, di Kawasan Hutan Gambut Londrang di Desa Koto Kandis Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
Kata Handayani, saat ini rehabilitasi DAS tidak lagi sekedar menundukkan tanaman, namun juga bagaimana tanaman itu dipastikan jadi (hidup dan tumbuh) dan ada azas manfaatnya bagi masyarakat. Ia pun memuji peran serta PT SAS dan group menjadi inisiator rehabilitasi DAS pola pendekatan landscape terintegrasi ini, ia menyebut pola ini akan jadi percontohan nasional.
Sediakan 1,4 Juta Bibit Tanaman, Jadi Laboratorium Alam
Sebagai perusahaan pertambangan batu bara pemegang Pesetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) di Provinsi Jambi, PT SAS dan group memang telah membuktikan komitmennya untuk melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari tepatnya di Kawasan Hutan Gambut Londrang dengan luas total 2.018 hektar. Lahan ini mengalami kerusakan cukup parah pasca bencana Karhutla beberapa tahun lalu.
Direktur PT SAS, Kameswara Helly mengatakan, dalam rehabilitasi DAS ini perusahaan memang membangun kolaborasi dengan pemerintah melalui BPDAS Batanghari, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dan PHK Tanjung Jabung Timur serta masyarakat melalui kelompok tani. Masyarakat katanya, akan berperan aktif bersama perusahaan, mulai dari menanam bibit, merawat tanaman, menjaga kelestarian hutan gambut hingga akhirnya nanti masyarakat bisa menerima manfaatnya di masa depan.
PT SAS dan group kata Helly akan menyediakan total 1,4 juta bibit tanaman untuk hutan lindung. Jenis tanaman dipilih berdasarkan rekomendasi BPDAS Batanghari, mulai dari bibit jenis tanaman kayu-kayuan seperti jelutung rawa, pulai rawa dan pohon kayu putih. Juga disediakan tanaman hasil hutan bukan kayu seperti aren, jengkol, petai, pinang, lengkeng dan lainnya. Bibit tanaman akan diserahkan perusahaan secara bertahap.
Menariknya, dari total lahan seluas 2.018 hektar itu, 50 hektar diantaranya akan dijadikan Laboratorium Alam Model Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai oleh Badan Pengelola DAS (BPDAS) Batanghari. Laboratorium Alam ini diharapkan bisa menjadi sarana penelitian dan pengembangan rehabilitasi DAS pola pendekatan landscape terintegrasi di tanah air.
Terpisah, Welas, Ketua Kelompok Tani Gambut Bersahaja mengaku terharu atas program rehabilitasi DAS yang dilakukan group PT SAS ini. “Kami ini hanya warga desa, ketika kami dilibatkan dalam program ini, kami diberikan kesempatan menanam bibit dan juga dibolehkan merawat dan memetik hasilnya nanti, ini rasanya seperti mimpi,” ujar Welas.
Welas dan beberapa rekan petani lainnya bahkan sampai tak kuasa menahan air mata saat diwawancara, mereka masih rasa tak percaya, bisa terlibat dalam melestarikan kawasan seluas ini. “Kami ini hanya orang desa yang sangat ingin maju, ingat dulu ini rusak terbakar, kami ingin lahan ini kembali hijau dan hasilnya bisa dinikmati sama-sama,” tambah Setyobudi, petani lainnya.
Wakil Ketua KADIN Provinsi Jambi, Supianto yang ikut hadir dalam acara kemarin menyampaikan apresiasinya kepada PT SAS dan group karena telah melibatkan peran masyarakat dalam melakukan program reahabilitasi DAS bersama pemerintah. Supianto melihat peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Ia mencontohkan, bisa saja nanti ke depan akan ada industri penyulingan minyak kayu putih di lokasi tersebut, serta peluang ekonomi lainnya. “Ini adalah langkah baik, kami dukung PT SAS dan group,” lanjutnya.
Adapun acara penanaman perdana bibit pohon dan launching Laboratorium Alam Rehabilitasi DAS kemarin, turut dihadiri oleh Jajaran managemen PT SAS dan group, Kepala BPDAS Batanghari Dr Nursidah, serta mengundang Forum DAS Provinsi Jambi, Dinas Kehutanan dan Dinas ESDM Provinsi Jambi, Balai Pengelolaan Hutan Lestari Wilayah IV Jambi, BKSDA, dari Balai Taman Nasional, Manggala Agni Daops Sumatera IX, UPTD KPH Tanjabtim, Forum KPS Tanjabtim, Polsek, Koramil, Camat, Kades dan Koperasi Berkah Wana Jaya dan masyarakat sekitar. (*)
Add new comment