KKP 'Guyur' Lubuk Larangan Muaro Jambi dengan 260.000 Ekor Ikan Nilem!

WIB
IST

Muaro Jambi - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali beraksi menjaga kelestarian perairan Jambi. Kali ini, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam 'mengguyur' perairan umum dengan 260.000 ekor benih ikan endemik Nilem (Osteochilus vittatus).

Tak main-main, aksi restocking ini digelar di lokasi kearifan lokal Lubuk Larangan Guci Emas, Desa Muaro Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Minggu (26/10/2025).

Penebaran ikan asli Indonesia ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, kelompok masyarakat perikanan, akademisi, hingga pelajar setempat sebagai ajang edukasi.

Kepala BPBAT Sungai Gelam Jambi, Nur Muflich Juniyanto, menjelaskan kegiatan ini adalah bagian dari program KKP untuk memperkuat populasi ikan lokal yang mulai terdesak oleh perubahan lingkungan dan eksploitasi.

"Kegiatan ini merupakan upaya kecil untuk melestarikan sumber daya ikan endemik, menjaga keseimbangan ekosistem, dan meningkatkan kesejahteraan serta menjamin ketahanan pangan masyarakat secara berkelanjutan," ujar pria yang kerap disapa Anto ini.

Langkah ini pun mendapat 'lampu hijau' dari akademisi. Peneliti taksonomi Ikan dari Biologi FST Universitas Jambi (UNJA), Dr. Tedjo Sukmono, menyebut Lubuk Larangan Guci Emas adalah bentuk kearifan lokal masyarakat untuk konservasi ikan secara insitu (di lokasi aslinya).

Ia menegaskan, restocking ini aman secara ekologi karena sudah diawali dengan riset.

"Restocking akan menambah stok ikan di lubuk larangan, dan aman secara ekologi karena nilem atau puyou (Osteochilus vittatus) adalah ikan native Sungai Batanghari," jelas Dr. Tedjo.

Lebih lanjut, ia melihat potensi besar di balik pelestarian ini. Jika lubuk larangan terjaga, kawasan penyangga bisa dikembangkan menjadi 'mesin' ekonomi baru.

"Diharapkan ke depan lubuk larangan yang terjaga akan bisa menjadi tambahan pendapatan masyarakat dengan berkembangnya ekowisata di area penyangga. Seperti wisata mancing, susur sungai, kemah dan makan berawang," pungkasnya.

Melalui 'guyuran' ratusan ribu ikan Nilem ini, BPBAT Sungai Gelam berharap populasi ikan endemik Jambi dapat meningkat dan memberi manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network