Hutama Karya Paparkan Riset Tol Trans Sumatera di Forum Internasional REAAA 2025

WIB
Ist

Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) kembali unjuk kapabilitas di kancah global. Perusahaan yang memegang mandat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ini memaparkan sejumlah inovasi dan riset strategis dalam 17th Road Engineering Association of Asia and Australasia (REAAA) Conference and Business Forum yang berlangsung di Goyang, Korea Selatan, 27–31 Oktober 2025.

Forum bergengsi ini diikuti lebih dari 5.000 peserta dari 70 negara, mulai dari pakar jalan, akademisi, hingga lembaga infrastruktur kawasan Asia dan Australasia. Para peserta bertukar gagasan soal efisiensi proyek, keberlanjutan, hingga digitalisasi teknologi jalan.

Hutama Karya mengirimkan empat perwakilan teknisnya:

  • Deska Adi Pratama
  • Kusuma Ariftama
  • Muhammad Ashar
  • Zakhy Yusuf Maulana (HK Realtindo)

Mereka didampingi Direktur Operasi I Hutama Karya, Agung Fajarwanto, yang memberi dukungan langsung.

Dalam sesi teknis, Deska memaparkan presentasi berjudul “Enhancing Infrastructure Efficiency and Sustainability through BIM Collaboration and Digital Survey: A Case Study of the Betung–Tempino–Jambi Toll Road Project.” Ia menjelaskan bagaimana pemanfaatan Building Information Modeling (BIM) yang dipadukan dengan digital survey dan LIDAR mampu mempercepat pemetaan serta memotong biaya konstruksi.

Deska juga menjadi pembicara dalam forum bisnis dengan topik “AI-Powered Toll Road Development: Hutama Karya’s Journey in Trans Sumatera”, membahas penggunaan kecerdasan buatan untuk perencanaan dan evaluasi proyek tol.

Sementara itu, Kusuma Ariftama mengulas skema konsesi alternatif untuk ruas Dumai–Rantauprapat, sedangkan Ashar dan Zakhy menyampaikan riset strategi value capture di ruas Palembang–Indralaya, yang menekankan potensi ekonomi kawasan penyangga tol.

Hutama Karya menyebut partisipasi ini sebagai momentum untuk menunjukkan bahwa SDM Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional. Penerapan BIM, digital survey, hingga AI disebut sebagai pondasi kuat untuk menghadirkan infrastruktur yang efisien, tangguh, dan berkelanjutan.

“Cara terbaik menghormati semangat pembangunan adalah dengan menghadirkan karya yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Teknologi BIM, LIDAR, hingga AI adalah masa depan perencanaan jalan tol Indonesia,” ujar EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah.

Ia menambahkan, keterlibatan perusahaan dalam forum global seperti REAAA menjadi sarana penting memperluas kolaborasi internasional sekaligus memastikan JTTS dibangun dengan standar teknologi kelas dunia.

Melalui konferensi ini, Hutama Karya berharap dapat memperluas jangkauan kerja sama global, terutama dalam hal digitalisasi konstruksi dan pengembangan model bisnis baru yang lebih efisien.

Partisipasi di REAAA juga menjadi bentuk komitmen perusahaan untuk terus mendorong transformasi infrastruktur Indonesia, sejalan dengan kebutuhan mobilitas dan konektivitas masa depan.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network