Muaro Jambi - Wakil Menteri (Wamen) Haji dan Umrah RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, meresmikan Gedung Pusat Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kabupaten Muaro Jambi di Sengeti, Rabu (24/12/2025).
Dalam momen tersebut, Dahnil memberikan apresiasi khusus kepada Gubernur Jambi Al Haris. Ia menilai Pemprov Jambi memiliki komitmen anggaran yang luar biasa untuk kenyamanan tamu Allah.
"Tahun ini Pak Gubernur mengalokasikan sekitar Rp 32 miliar untuk membantu biaya domestic flight jamaah haji Jambi," ungkap Dahnil di hadapan Gubernur Al Haris dan Wakil Bupati Muaro Jambi Junaidi Mahir.
Tak hanya soal subsidi biaya penerbangan domestik, Dahnil juga menyoroti peningkatan kuota haji Jambi yang signifikan. Tahun ini, kuota Jambi tembus lebih dari 3.100 jamaah, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 2.500 jamaah.
Terkait infrastruktur, Dahnil menegaskan bahwa Kementerian Haji dan Umrah secara nasional sudah sangat siap. Kehadiran PLHUT Muaro Jambi menambah daftar panjang fasilitas layanan yang telah dibangun.
"Sebenarnya Kementerian Haji itu tidak ada masalah dengan infrastruktur perkantoran. Di seluruh Indonesia kita sudah siap lebih dari 400 PLHUT yang akan menjadi kantor Kementerian Haji dan Umrah di kabupaten dan kota," tegasnya.
Ia berharap gedung baru ini menjadi pusat pelayanan satu pintu yang cepat dan nyaman, mulai dari pendaftaran, pembinaan, hingga penanganan pengaduan.
Sementara itu, Gubernur Al Haris menyambut baik peresmian ini. Ia menekankan fokusnya pada kenyamanan jamaah, terutama para lansia yang berasal dari daerah jauh seperti Kerinci dan Sungai Penuh yang harus menempuh perjalanan darat 11-12 jam ke Kota Jambi.
Sebagai solusi jangka menengah, Al Haris mewacanakan pemanfaatan Bandara Muaro Bungo sebagai feeder.
"Kita ingin menjawab keluhan masyarakat. Ke depan, kita rencanakan pemanfaatan Bandara Muaro Bungo sebagai alternatif keberangkatan menuju Batam, guna mengurangi kelelahan jamaah dari wilayah barat Provinsi Jambi," papar Al Haris.
Gubernur juga menyinggung soal rencana renovasi asrama haji yang sempat tertunda karena keterbatasan fiskal. Ia berharap ada kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk menutupi kebutuhan anggaran renovasi sekitar Rp 18 miliar demi fasilitas istirahat yang lebih layak bagi jamaah.
Add new comment