Menjelang tutup tahun 2025, aktivitas di lingkungan PTPN IV Regional 4 tampak semakin padat. Salah satunya terlihat di Kebun Solok Selatan. Pada Rabu (24/12/2025), Region Head Regional 4, Khayamuddin Panjaitan, memimpin langsung kunjungan kerja sebagai bagian dari rangkaian evaluasi kinerja akhir tahun.
Kunjungan ini tak hanya bersifat seremonial. Sejak pagi, jajaran manajemen kebun sudah bersiap menyambut kedatangan tim regional. Agenda utama: mengawal operasional, mengecek kondisi tanaman, meninjau produktivitas lapangan, dan memastikan target produksi 2025 dapat ditutup optimal.
“Pemeliharaan yang konsisten pada fase TBM dan TM sangat krusial. Ini fondasi utama untuk memastikan tanaman tumbuh seragam dan produktivitas bisa maksimal,” kata Khayamuddin di hadapan manajemen dan karyawan kebun.
Menurutnya, sering kali peningkatan produksi tidak hanya bergantung pada intervensi besar seperti replanting, namun justru lahir dari ketepatan dan ketelatenan dalam pemeliharaan rutin.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor kebun, Khayamuddin juga memaparkan capaian yang telah berhasil diraih Regional 4 sepanjang tahun 2025. Sejumlah indikator membaik, mulai dari produktivitas tandan buah segar (TBS), efisiensi pemeliharaan, hingga kesiapan panen.
Meski begitu, ia tidak menutupi bahwa tahun 2026 akan menghadirkan tantangan baru. Mulai dari dinamika cuaca, kebutuhan pemupukan yang lebih adaptif, hingga tekanan pasar global yang menuntut efisiensi lebih tinggi.
“Kita perlu merekap strategi yang terbukti berhasil di 2025. Mana yang efektif, kita lanjutkan. Mana yang tidak memberikan kontribusi, segera kita perbaiki. PDCA harus menjadi napas kerja kita,” tegasnya.
Dalam sesi evaluasi, Khayamuddin menekankan pentingnya sikap kritis terhadap capaian tahun berjalan. Baginya, akhir tahun bukan hanya soal laporan kinerja, tapi momen untuk mengukur kualitas kerja secara jujur.
“Kita tidak boleh puas dulu. Masih banyak ruang untuk perbaikan. Evaluasi ini bukan mencari salah siapa, tapi melihat apa yang bisa kita upgrade di tahun depan,” ujarnya.
Beberapa manajemen kebun juga ikut menyampaikan laporan situasi lapangan, mulai dari rotasi panen, kondisi jalan produksi, manajemen hama, hingga ketersediaan tenaga kerja.
Menariknya, selain soal teknis tanaman dan produksi, Khayamuddin juga menyinggung aspek spiritual dalam kinerja.
“Sebagai insan yang beragama, rasa syukur harus selalu kita jaga. Kita bekerja bukan semata-mata mengejar target, tapi menjalankan amanah. Doa itu bagian dari ikhtiar,” katanya.
Ia kembali mengingatkan tentang program “mengetuk pintu langit”, sebuah gerakan spiritual kolektif yang telah menjadi budaya kerja Regional 4, untuk mengharap kelancaran dalam menjalankan amanah pekerjaan.
Kunjungan ke Kebun Solok Selatan ini merupakan bagian dari roadshow akhir tahun ke seluruh kebun di bawah Regional 4, mulai dari Kayu Aro, Rimsa, Rimdu, Bukit Kausar, hingga Durian Luncuk.
Fokus utamanya sama: memastikan pemeliharaan berjalan sesuai standar, mengecek efisiensi kerja, dan mengunci strategi 2026 agar lebih terarah.
Bagi karyawan kebun, kunjungan seperti ini tak hanya menjadi momen evaluasi, tapi juga penguatan semangat jelang tahun baru. Banyak dari mereka yang mengaku mendapat motivasi tambahan setelah mendengar arahan langsung dari pimpinan regional.
Di akhir kunjungan, Khayamuddin kembali mengingatkan bahwa meski tahun segera berganti, seluruh kebun tetap harus menjaga performa hingga hari terakhir.
“Kita harus memastikan penutupan tahun ini berjalan rapi, tertib, dan sesuai target. 2026 menunggu kita dengan tantangannya sendiri,” pungkasnya.
Roadshow evaluasi PTPN IV Regional 4 dipastikan terus berlanjut hingga seluruh kebun mendapat pendampingan teknis jelang finalisasi laporan akhir tahun. (*)
Add new comment