Rumah Sakit (RS) Pratama Rantau Rasau Tanjab Timur itu terbengkalai. Kondisinya kini sangat memprihatinkan. Tak ada aktivitas medis di sana. Bak rumah hantu, rumah sakit yang pembangunannya menelan biaya Rp 43 miliar itu kini tak berpenghuni. Kosong melompong.
Pihak rumah sakit tak berani mengoperasionalkan kegiatan di sana, karena khawatir kondisi bangunan yang tak layak. Di lapangan, terlihat bangunan dindingnya kurang kokoh. Ada keretakan di sejumlah tembok, bahkan pilar penyangga.
Air tergenang di beberapa sudut. Kondisi closet yang tak terurus dan mampet. Dirut Rumah Sakit menegaskan ada masalah perpipaan di sana. Hasil sidak DPRD Tanjab Timur beberapa waktu lalu pun menemukan kondisi serupa. Al hasil, dewan berkesimpulan bangunan tak layak operasional.
Siapa kontraktor pengerjanya?
Penelusuran Jambi Link, pemenang tender proyek ini adalah PT Belimbing Sriwijaya, yang mencamtumkan alamatnya di Jelutung, Kota Jambi. PT Belimbing Sriwijaya memenangkan proyek dengan nilai HPS Rp 43, 877 miliar. Tender diumumkan pada 23 Mei 2023. PT Belimbing Sriwijaya memenangkan tender dengan penawaran Rp 43,447 miliar.
PT Belimbing Sriwijaya menyingkirkan 28 perusahaan lain, yang tak terlihat mengajukan penawaran. Di LPSE terlihat hanya PT Belimbing Sriwijaya yang mengajukan penawaran. Pelaksanaan proyek ini diawasi oleh konsultan pengawas PT Kalimanya Ekspert Konsultan. Anggarannya senilai Rp 1,122 Miliar.

Sumber anggaran proyek ini dari dana DAK, yang dititipkan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjab Timur. PPK nya adalah pejabat Dinas Kesehatan, Binangan Sholih. Dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan 180 hari kalender. Selain gedung, anggaran alkes RS Rantau Rasau ini mencapai Rp 20 miliar. Sehingga total proyek RS Pratama ini mencapai Rp 60 miliar lebih.
RS Rantau Rasau ini sudah diresmikan pada Rabu tanggal 4 September 2024. Namun, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan dan hanya tinggal bangunan kosong.
Tim Jambi Link menemukan informasi lain, yang menyebutkan bahwa proyek ini tak dikerjakan oleh PT Belimbing Sriwijaya. Namun, pengerjaannya dilakukan melalui skema KSO atau Kerja Sama Operasi. Skema ini adalah perjanjian kerja sama antara dua atau lebih perusahaan untuk menyelesaikan proyek. KSO juga dikenal dengan istilah join operation.
Salah satu KSO pengerja proyek RS Rantau Rasau ini adalah PT Bukit Telaga Hasta Mandiri. Dari catatan LPSE, PT Bukit Telaga Hasta Mandiri juga memasukkan penawaran tender. Perusahaan ini berada pada posisi nomor dua, setelah PT Belimbing Sriwijaya.
Dirut PT Bukit Telaga Hasta Mandiri, Yoga Arga Sandy membenarkan perusahaannya ikut mengerjakan proyek RS Rantau Rasau, yang kini kondisinya terbengkalai itu.
“Kami mengerjakan ramai-ramai dengan system KSO,”ujarnya saat diwawancarai, kemarin.
Yoga, begitu ia akrab disapa, berusaha meluruskan masalah yang sedang ramai disorot publik itu.
“Kami hanya mengerjakaan beberapa titik bagian saja. Yang lain, dikerjakan oleh kontraktor lainnya,”kata Yoga.
Ihwal buruknya sanitasi, perpipaan, hingga bangunan yang retak-retak, Yoga menyebut pihaknya di KSO sudah berupaya memperbaiki.
“Apa permintaan Dirut Rumah Sakit, sudah semua kita perbaiki. Soal WC mampet, setelah kita cek memang banyak tisu,”ujarnya.
Termasuk hal-hal lain, seperti masalah tembok dan pilar yang retak-retak. Yoga menegaskan pihaknya sudah bergegas memperbaiki.
“Kalau soal air yang tergenang, kondisinya saat ini karena musim hujan,”kilahnya.

Yoga justru mengklaim dari belasan rumah sakit yang didanai lewat DAK tahun 2023 se Indonesia, RS Pratama Rantau Rasau dinyatakan selesai tepat waktu.
“Kalau di tempat lain kontraktornya kena denda karena keterlambatan,”katanya.
Yoga menegaskan KSO tentu bertanggungjawab terhadap kelayakan bangunan rumah sakit. Namun, soal penggunaan dan operasional di sana, itu kewenangan pihak rumah sakit.
Arie Suryanto, aktivis gaek di Tanjab Timur menyebut kondisi RS Rantau Rasau bukan saja memprihatinkan, tapi tak layak digunakan.
“Pihak RS tidak berani berkantor di dalam karena takut roboh,”kata Ari. Ari berharap apparat penegak hukum segera bertindak. Jangan berdiam diri.
“Jangan sampai negara dan rakyat dirugikan. Untuk apa membangun RS dengan dana puluhan miliar, tapi malah tidak digunakan,”jelas Ari.(*)
Comments
Kontruksi tolong diperiksa klu terjadinya keretakan
Kejati dan Kapolda serta Kejari dan polres tanjan timur tolong pengaduan masyarakat tolong di periksa
Buruknya Manajemen Proyek
Terlalu banyak pihak terlibat dalam sebuah proyek semakin membuat pekerjaan tidak efektif efisien. Terikat oleh aturan yang sangat rumit dan di tambah oknum yang tidak kompeten. Akhirnya pekerjaan yang dikorbankan mutu kualitasnya.
B
Wow
RS rantau rasau
Usut saja kontraktor nya, penjarakan jika terbukti kerja asal asalan, jangan mau untung saja
Panggil tim teknis bpk audit…
Panggil tim teknis bpk audit & periksa pasti banyak markup itu
Add new comment