Proyek Jambi

Tender Bermasalah di Tanjab Barat Didorong Masuk Jalur KPK

Satu proyek bermasalah bisa dianggap celah. Dua proyek berturut-turut yang dimenangkan perusahaan dengan legalitas cacat—itu alarm.

Ritas Mairiyanto, Wakil Ketua 1 Komite Advokasi Daerah (KAD) Provinsi Jambi, turun tangan dan bersuara lantang. Ia menyebut kemenangan CV Sumber Abadi Sentosa dalam dua tender besar di Tanjung Jabung Barat adalah persoalan serius—bukan kesalahan teknis biasa.

Menang Tender, Tapi Tak Punya SBU Sah? Proyek Masjid Rp 2 Miliar Dihantui Dugaan Pelanggaran

Pekerjaan ini sangat mulia. Namanya rehabilitasi berat Masjid Syaikh Utsman Tungkal. Nilainya bukan main, Rp 2 miliar dari APBD. Tapi, di balik niat suci membangun rumah ibadah itu, terselip alur pengadaan yang memunculkan tanda tanya besar. Apakah perusahaan yang menang benar-benar layak secara administratif dan legal?

Pemenangnya adalah CV Sumber Abadi Sentosa. Perusahaan dengan kualifikasi usaha kecil yang mencantumkan alamatnya di JL. BAHAGIA TUNGKAL IV KOTA Tanjung Jabung Barat. Proyek ditenderkan secara terbuka dengan metode harga terendah sistem gugur.

Jejak Janggal CV Keina Karya Utama di Dua Proyek Rp 16 Miliar

Dalam rentang waktu yang nyaris bersamaan, dua proyek besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat diumumkan pemenangnya. Yang satu untuk pembangunan dan penataan drainase kota Kuala Tungkal senilai Rp 12 miliar, yang satu lagi proyek pintu air Parit 10 senilai Rp 4,09 miliar. Kedua proyek disikat oleh satu nama, CV Keina Karya Utama.

Bagaimana rekam jejak CV Keina Karya Utama di dua proyek itu?

Berikut penelusuran tim Jambi Link di lapangan.

Proyek Jalan Rp 36,9 Miliar Hanya Dilelang ke Satu Penawar, Apa yang Salah?

Nilai proyek itu hampir di angka Rp 37 miliar. Inilah paket proyek terbesar, di tahun anggaran 2025 Pemkab Tanjung Jabung Barat. Proyek ini bernama "Peningkatan Jalan Teluk Serdang Kecamatan Betara (DAK Tahap II)".

Sebanyak delapan perusahaan tercatat mengakses dan mengunggah dokumen tender. Tapi saat waktu penawaran ditutup, publik mendapati fakta yang mengejutkan, hanya satu peserta yang benar-benar mengajukan harga.

Dugaan Cacat Tender Proyek Rp 4 M Pintu Air Parit 10 Desa Tungkal I

Di atas kertas, ini tampak seperti proyek normal. Tapi di balik susunan dokumen dan angka-angka administratif itu, terdapat lubang yang cukup besar untuk dilalui satu truk penuh tanda tanya.

Nama proyeknya Pembangunan Pintu Air Parit 10. Proyeknya terletak di Desa Tungkal I, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Nilainya...wow...tidak kecil—Rp 4,09 miliar. Ini adalah budget anggaran yang semestinya menjanjikan pengendalian air yang lebih baik bagi warga, terutama di wilayah yang sering tergenang saat hujan deras dan pasang air laut.

Tender Rp 13 M Irigasi Siulak Deras BWSS VI di Ujung Tanduk: 204 Peserta Masuk, Tak Satu pun Lolos?

204 Perusahaan Ikut, Tak Satupun Lolos. Proyek Strategis Kementerian PUPR di Kerinci Kini Masuk Masa Sanggah dan Berpotensi Gagal Lelang.


Satu proyek. Tiga kali revisi jadwal. Dua kali perubahan pengumuman. Dan akhirnya, nol pemenang. Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Siulak Deras senilai Rp 13 miliar yang didanai penuh APBN 2025 kini terancam gagal total. Kondisi ini terjadi, justru di tengah desakan petani akan suplai air untuk lahan pertanian mereka.

7 CV Bertarung Incar Proyek Rehabilitasi SMPN 43 Senyerang Rp 1,2 Miliar, CV Mas Global Di atas Angin!

Proses tender rehabilitasi ruang kelas SMP Negeri 43 Kecamatan Senyerang saat ini sedang berada di tahap paling menentukan. Dengan nilai HPS mencapai Rp 1,25 miliar, proyek ini menjadi perhatian karena menyasar langsung kualitas ruang belajar anak-anak sekolah negeri di wilayah pesisir barat Jambi itu.

Proses tender saat ini masuk tahap pembukaan dokumen penawaran. Dimulai sejak 19 Mei 2025 hingga 20 Mei 2025. Dari data terlihat ada 7 CV yang mendaftar dan memasukkan dokumen penawaran.

Renovasi Rumah Dinas Pimpinan DPRD Sarolangun Disoal, Pengamat : "Gorden, Studio Film dan Fasilitas lama Kemana? Sudah Pernah Disulap, Kok Diulang Lagi?"

Renovasi rumah dinas pimpinan DPRD Sarolangun tahun 2025 yang menyedot lebih dari Rp3,3 miliar APBD kini membetot perhatian publik. Kali ini bukan sekadar soal jumlah, tapi soal pengulangan anggaran yang patut dipertanyakan. Mengapa fasilitas negara yang sudah pernah direnovasi harus direnovasi lagi?

Proyek Irigasi BWSS VI Jambi Bernilai Rp31,5 M Nyaris Dimenangkan dengan Harga "Jatuh Bebas", Kualitas Dipertaruhkan?

Dua proyek irigasi besar di BWSS VI Jambi kini tengah memasuki fase akhir proses tender. Masing-masing berada di Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Kerinci, dengan nilai total Rp31,5 miliar. Namun bukan hanya nilai yang mencuri perhatian. Tapi karena pola yang muncul menarik disimal, yakni harga penawaran anjlok jauh dari pagu, peserta ratusan, dan struktur pengadaan yang identik.

Proyek pertama adalah pembangunan jaringan irigasi D.I. Batang Asai di Cermin nan Gedang Kabupaten Sarolangun. Dengan pagu mencapai Rp18,5 miliar, tender ini diikuti oleh 108 peserta.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Muaro Jambi Kucurkan Fulus Miliaran untuk Pertanian: Lewat Penunjukan Langsung, Satu Perusahaan Dominasi Proyek

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muaro Jambi menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk sejumlah paket pengadaan barang pertanian tahun 2025. Menariknya, seluruh pengadaan tersebut tidak melalui proses tender terbuka, melainkan dilakukan lewat pengadaan langsung, alias penunjukan langsung.

Berdasarkan data yang dihimpun, total pagu dari seluruh paket pengadaan mencapai Rp1.197.000.000, terdiri dari pengadaan benih padi, pupuk NPK, pestisida, alat tanam jagung, power thresher, mulsa plastik, hingga POC (pupuk organik cair).