Proyek Jambi

Tender Proyek Jumbo Rp 57 M di Jambi Disorot, Publik Ingatkan BWSS VI Jangan Main Titipan

Tender proyek pembangunan tanggul dan fasilitas bendung di jaringan Daerah Irigasi (D.I.) Batang Asai, Kabupaten Sarolangun senilai Rp 57 miliar yang digelar Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi memasuki tahap krusial. Sebanyak 100 perusahaan bersaing memperebutkan proyek jumbo tersebut.

Proyek ini dibiayai dari APBN melalui DIPA SNVT PJPA Sumatera VI Tahun Anggaran 2025.

Dari daftar yang masuk, 7 perusahaan sudah tercatat menyampaikan harga penawaran secara lengkap dan terkoreksi. Persaingan terketat tampak di level atas:

BWSS VI Gencarkan Proyek Strategis di Jambi, Rehabilitasi Rawa Parit Pudin Digelontor Rp 20 Miliar

Selain menggarap proyek jumbo senilai Rp 57 miliar untuk pembangunan tanggul penutup dan jaringan irigasi Batang Asai di Kabupaten Sarolangun, Balai Wilayah Sungai Sumatera VI (BWSS VI) juga akan mengeksekusi satu lagi proyek strategis di pantai timur Jambi di tahun 2025 ini.

Proyek itu adalah rehabilitasi jaringan rawa D.I.R Parit Pudin di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Nilai proyek yang dikucurkan sebesar Rp 20 miliar dari APBN Tahun Anggaran 2025. Saat ini, kedua proyek jumbo ini tengah proses tender.

Kasus Proyek, MPRJ Desak Kejati Jambi Segera Periksa Mantan PJ Bupati Tebo!

Masyarakat Peduli Rakyat Jambi (MPRJ) kembali turun ke jalan, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi, Kamis (21/3/2025). Kali ini, MPRJ mempertanyakan laporan resmi mereka dengan nomor 20/LAP-MPRJ/JBI/1/2025, terkait dugaan persekongkolan jahat dalam proyek infrastruktur Kabupaten Tebo tahun 2023-2024.

Ketua MPRJ, Bobto, dalam orasinya dengan lantang mengungkap skandal yang menyayat hati, di mana kerugian negara mencapai Rp 2,1 miliar, sebagaimana terungkap dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

RS Rantau Rasau Tanjabtim Rp 43 Miliar Terbengkalai, Inilah Profil Kontraktor Pengerjanya!

Rumah Sakit (RS) Pratama Rantau Rasau Tanjab Timur itu terbengkalai. Kondisinya kini sangat memprihatinkan. Tak ada aktivitas medis di sana. Bak rumah hantu, rumah sakit yang pembangunannya menelan biaya Rp 43 miliar itu kini tak berpenghuni. Kosong melompong.

Pihak rumah sakit tak berani mengoperasionalkan kegiatan di sana, karena khawatir kondisi bangunan yang tak layak. Di lapangan, terlihat bangunan dindingnya kurang kokoh. Ada keretakan di sejumlah tembok, bahkan pilar penyangga.

Jalan Miliaran Rupiah di Muaro Jambi Retak-Retak

Muaro Jambi – Seharusnya menjadi solusi, proyek rehabilitasi jalan di Simpang Nasional SMA 2 Desa Berembang, Kecamatan Sekernan, justru berakhir menjadi bahan perbincangan panas. Dengan anggaran Rp12,1 miliar dari APBD Kabupaten Muaro Jambi tahun 2024, hasil proyek jalan itu kini diragukan kualitasnya.

Aspalnya mulai retak, dan warga setempat khawatir jalan yang baru selesai tersebut tak akan bertahan lama.